+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

JANGAN TUTUP HATIMU DARI FIRMAN TUHAN

JANGAN TUTUP HATIMU DARI FIRMAN TUHAN


Friedrich Nietzsche (1844–1900),  filsuf Jerman  yang terkenal dengan pemikirannya tentang: nihilisme, kehendak untuk berkuasa (will to power) dan kritiknya terhadap agama, khususnya Kekristenan.  Pernyataannya yang terkenal: “Gott ist tot” (Tuhan telah mati)  telah menjadi  dasar moral dan budaya masyarakat Barat yang telah meninggalkan iman Kristen mereka.   Nietzsche sebenarnya anak seorang pendeta Lutheran yang saleh. Sejak kecil Nietzsche dibesarkan dalam lingkungan iman Kristen tetapi pengalaman hidup yang pahit (termasuk kematian ayahnya saat ia masih kecil), membuat hatinya keras terhadap Tuhan. Ia menolak imannya dan memilih mengikuti pemikirannya sendiri. Menjelang akhir hidupnya, Nietzsche mengalami gangguan mental yang parah. Banyak yang meyakini bahwa hatinya yang keras terhadap Tuhan telah membawa kehampaan dalam hidupnya.

Kisah ini mengingatkan kita akan bahaya hati yang tertutup terhadap suara Tuhan. Dalam Mazmur 95:7-8, pemazmur memperingatkan “Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun.”.  Umat Tuhan diingatkan untuk tidak mengeraskan hati seperti bangsa Israel di padang gurun yang melihat mukjizat Tuhan tetapi tetap bersungut-sungut dan tidak percaya. Akibatnya, mereka kehilangan kesempatan untuk masuk ke Tanah Perjanjian.

Tuhan berbicara kepada kita setiap hari melalui: Firman-Nya, pengalaman hidup, suara hat, bahkan melalui orang-orang di sekitar kita, namun sering kali kita memilih untuk tidak mendengarkan (atau lebih buruk lagi)  menolak suara-Nya dengan berbagai alasan: kesibukan, kekecewaan, atau keangkuhan intelektual. Dengarkanlah suara-Nya, dan jangan pernah berakhir seperti Nietzsche: berintelektual tinggi namun kehilangan makna hidup sejati.

Hari ini jika Tuhan memanggil kita untuk mendengarkan suara-Nya, tanggapilah dengan ketaatan. Jangan menunggu sampai hati kita mengeras dan kehilangan kepekaan terhadap panggilan-Nya. Bukalah hati, karena Dia-lah Sang Firman hidup dan sumber pengharapan sejati.  Setiap hari merupakan kesempatan baru untuk mendengarkan suara Tuhan. Jika hari ini Dia berbicara kepadamu, jangan pernah menunda untuk menaati-Nya. Karena setiap ketidaktaatan kecil merupakan awal dari kekerasan hati.  Setiap orang perlu mendengarkan suara Tuhan,  siapapun yang mendengar suara-Nya akan menerima petunjuk kehidupan. (sTy)

Leave a Reply