+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

BERJALAN DI ATAS KETAKUTAN

BERJALAN DI ATAS KETAKUTAN


Derrick Redmond, seorang pelari 400 meter dari Inggris yang berkompetisi di Olimpiade Barcelona 1992. Saat berlomba, ia tiba-tiba terjatuh dan merasakan rasa sakit yang luar biasa di kakinya. Meskipun terjatuh dan terluka parah, Derrick  memutuskan untuk tetap melanjutkan lomba, meski berlari dengan sangat lambat dan penuh kesakitan. Saat itu ayah Derrick yang berada di tribun penonton, melompat dari tempat duduknya dan berlari ke arena untuk memapah anaknya. Dengan bantuan ayahnya, Derrick akhirnya berhasil melintasi garis finis meskipun tidak memenangkan perlombaan. Keberanian dan keteguhan hati yang ditunjukkan Derrick menjadi kemenangan yang jauh lebih besar dari sekadar medali.

Kisah Derrick Redmond mengingatkan kita bahwa ketakutan atau rasa sakit bukanlah akhir dari perjalanan. Seperti ayah Derrick yang menopang anaknya saat terjatuh demikianlah Tuhan akan datang memapah kita, saat kita merasa lemah dan terjatuh dalam menjalani hidup ini.  Ketika  murid-murid Tuhan Yesus  ketakutan saat melihat-Nya berjalan di atas air, Yesus  berkata: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” (Matius 14:27). Tuhan Yesus hadir mengingatkan kita bahwa tidak ada alasan untuk takut jika kita  berjalan bersama-Nya.  Sama seperti Derrick yang terus berlari meskipun terluka, kita-pun diajak untuk tetap berjalan meskipun ketakutan dan tantangan hidup menghampiri kita. Tuhan tidak akan membiarkan kita berjalan sendirian, dan Dia akan memberi kita kekuatan untuk terus melangkah dengan percaya diri, bahkan di tengah kesulitan dan ketakutan. 

Dalam perjalanan hidup, sering kali kita dihadapkan pada ketakutan yang membuat kita merasa tidak mampu melangkah lebih jauh. Namun, ketakutan bisa menjadi titik balik yang membawa kita pada kekuatan yang tak terduga.  Ketika kita merasakan ketakutan, kita harus ingat bahwa Tuhan bersama kita. Dia memberi kita keberanian untuk tetap melangkah, bahkan saat langkah terasa berat dan penuh rasa sakit. Ketakutan tidak pernah menjadi alasan untuk berhenti, tetapi untuk lebih mengandalkan Tuhan yang setia menyertai kita.  Ingatlah bahwa keberanian bukan berarti tidak ada ketakutan, melainkan sikap hati untuk terus berjalan meski di bawah bayang-bayang rasa takut. (sTy)

Leave a Reply