+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

ANUGERAH ALLAH MEMBONGKAR SEKAT

ANUGERAH ALLAH MEMBONGKAR SEKAT


IMG_256

Saudaraku, kalau ada seorang yang harus mengubah pemikiran secara radikal demi pekerjaan Allah maka nama Petrus akan disebutkan.  Kejadian di rumah Simon Penyamak Kulit memaksa Petrus membuka mata kepada perbedaan, satu hal asing bagi seorang Yahudi tulen.  Mari merenungkan Kisah Para Rasul 10.

Betapa kagetnya Petrus ketika hingga tiga kali Tuhan mengatakan kepadanya ,”apa yang dinyatakan halal bagi Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram.” (Kisah Para Rasul 10:15).  Perkara halal haram suatu makanan adalah hal yang sangat serius bagi seorang Yahudi bahkan melampaui rasa lapar.  Lebih baik mati kelaparan daripada makan makanan haram, begitu prinsipnya.  Bukankah Tuhan begitu serius menetapkan makanan halal dan haram sebagaimana tertulis dalam Imamat 11 dan mengapa Ia seperti membatalkan yang ditetapkanNya sendiri?  Dalam kasus Kornelius, Tuhan menghendaki Petrus untuk menjangkau keluarga Kornelius yang bukan Yahudi karena anugerahNya menembus segala sekat.  Anugerah keselamatan dalam Kristus membuat semua bangsa diijinkan untuk menikmatinya.  Butuh waktu bagi Petrus untuk memahami dahsyatnya anugerah Tuhan.  Petrus harus mengubah pemikirannya secara radikal dalam waktu singkat sebelum ia menerima utusan Kornelius dan meluncur menuju rumah keluarga itu untuk membaptis mereka keesokan harinya.  Hanya Tuhan saja yang bisa mengubah Petrus dengan radikal sehingga ia mau bertemu dengan mereka sebagaimana dikatakannya,”… Allah menunjukkan kepadaku bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir. Itulah sebabnya aku tidak berkeberatan ketika aku dipanggil lalu datang kemari.” (Kisah Para Rasul 10:28-29).  Perubahan karena Tuhan sungguh radikal.  Tuhan meruntuhkan sekat yang dibuat manusia karena anugerahNya.

Sejatinya Tuhan menginginkan setiap orang percaya memiliki pemikiran melampaui sekat, sebagaimana pesan Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose,”Oleh sebab itu, tidak ada lagi perbedaan antara orang Yahudi yang bersunat dengan bangsa-bangsa lain yang tidak bersunat. Kita pun tidak lagi membeda-bedakan orang berdasarkan asal usul maupun kedudukannya … Yang terpenting bagi kita adalah bahwa kita semua sudah menjadi satu umat karena bersatu dengan Kristus!” (Kolose 3:11, TSI).  Kristus sudah menyatukan semua dalam anugerah, pengampunan dan  diikat dalam darahNya, maka anak-anakNya perlu untuk membongkar sekat yang masih tersisa: sekat etnis, ekonomi, pendidikan bahkan sekat generasi.  Mari belajar untuk memahami bahwa anugerah Tuhan sajalah yang menyatukan anak-anakNya maka buatlah jembatan dan bukan tembok dalam komunitas iman.  Selamat bertumbuh dewasa. (Ag)

Leave a Reply