BERBALIKLAH KEPADA ALLAH
Setiap orang yang mengalami kejatuhan, membutuhkan kekuatan untuk bangkit kembali. Betapa pentingnya kepastian untuk dapat bangkit dan menata kembali kehidupan. Betapa pentingnya harapan bagi mereka yang telah jatuh dan tergeletak. Firman Tuhan kepada orang-orang Israel dalam pembuangan adalah “Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, Aku akan menyembuhkan kamu dari murtadmu.” (Yeremia 3:22a, TB). Mari renungkan ayat ini bersama-sama.
Dr. Martin Luther King Jr., seorang tokoh perjuangan hak-hak sipil di Amerika Serikat, menyampaikan pidatonya yang legendaris yaitu, “I Have a Dream.” (aku punya mimpi). Dalam pidato itu, Dr. King tidak hanya mengungkapkan kesedihan atas ketidakadilan yang terjadi, tetapi juga harapan besar akan masa depan yang lebih baik. Dalam pergumulannya, ia percaya bahwa setiap air mata perjuangan tidak akan sia-sia jika diiringi iman dan pengharapan kepada Tuhan.
Yeremia 3:22 yang menjadi perenungan kita merupakan seruan kasih Allah kepada umat-Nya yang telah jauh dari jalan kebenaran. Dalam konteks ini, air mata yang membawa pengharapan lahir dari hati yang remuk dan penuh penyesalan atas dosa. Pertobatan sejati tidak hanya menitik-beratkan pada air mata penyesalan, tetapi juga memupuk komitmen untuk kembali kepada Tuhan. Sebagaimana dua sisi mata uang, air mata pun memiliki dua makna: satu sisi menggambarkan kepedihan, sementara sisi lainnya menjadi tanda lahirnya harapan baru. Sama seperti Dr. King percaya bahwa perjuangan dan air mata tidak sia-sia, demikian pula dengan kita. Ketika kita datang kepada Tuhan dalam pertobatan, air mata kita menjadi benih untuk perubahan hidup yang lebih baik. Adven merupakan momen pengharapan, di mana kita tidak hanya menanti kedatangan Kristus, tetapi juga membuka hati untuk pembaruan hidup. Allah rindu menyembuhkan hati yang terluka dan memulihkan mereka yang murtad. Dia menjanjikan pengharapan, seperti terang yang muncul setelah gelapnya malam. Pertanyaannya yaitu, apakah kita bersedia untuk kembali kepada-Nya? (sTy)