+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

Panggilan Tuhan Bukan Sebuah Pilihan

Panggilan Tuhan Bukan Sebuah Pilihan

KITAB YUNUS. Yunus, yang namanya berarti “merpati”, diperkenalkan sebagai putra Amitai (Yunus 1:1). Ia disebut dalam 2 Raja-Raja 14:25 sebagai:
(1) Nabi kepada kerajaan utara Israel semasa pemerintahan Yerobeam II (793-753 SM);
(2) Ia berasal dari Gat-Hefer,  tiga sampai lima kilometer utara Nazaret di Galilea.
Jadi, orang Farisi salah ketika mengatakan bahwa tidak pernah ada nabi dari Galilea (Yohanes 7:52). 

Pelayanan nubuat Yunus terjadi tidak lama sesudah masa pelayanan Elisa (bdk. 2 Raja-raja 13:14-19), bertumpang-tindih dengan masa pelayanan Amos (bdk. Amos 1:1) dan diikuti oleh pelayanan Hosea (bdk. Hosea 1:1). Sekalipun kitab ini tidak menunjukkan penulisnya, sangat mungkin penulis itu Yunus sendiri.

Kitab Yunus  merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kelompok kitab-kitab kenabian dan khususnya dalam kelompok nabi-nabi kecil pada Perjanjian Lama. Tema : Luasnya Kasih Sayang Allah yang Menyelamatkan. Tahun Penulisan: sekitar 760 SM

Kitab Yunus pada intinya adalah sebuah cerita tentang sifat Allah. Karena itu, kitab ini dapat dibagi menjadi empat bagian, masing-masing dipisahkan kira-kira menurut pasalnya: (1) Kedaulatan Allah, (2) Pembebasan Allah, (3) Belas kasih Allah, dan (4) Kebenaran Allah. 

Dalam paruhan pertama kitab ini, pembebasan Allah diperlihatkan melalui kedaulatan-Nya. Di paruhan kedua, pembebasan Allah diperlihatkan melalui belas kasih-Nya. Akhirnya, Allah menyatakan kebenaran-Nya dengan memilih untuk memaksa dan berubah pikiran. 

Mari kita membaca dan merenungkan kitab Yunus 1:1-17. Sahabat, panggilan Allah untuk memberitakan firman-Nya merupakan kesempatan istimewa yang diberikan kepada setiap orang percaya. Namun, ada kalanya motivasi terselubung mewarnai setiap keputusan untuk menjalani panggilan ini.

Nabi Yunus hidup pada masa pemerintahan Yerobeam II di Kerajaan Utara. Ia mendapat panggilan Tuhan untuk memberitakan penghukuman atas Niniwe, ibu kota kerajaan Asyur, yang merupakan musuh Israel (Ayat 2). Kejahatan penduduk Niniwe yang luar biasa telah membuat Yunus bersikap antipati terhadap mereka. Yunus berpikir bahwa ia mempunyai pilihan dalam merespons panggilan Tuhan, karena itu ia memilih melarikan diri ke Tarsis (Ayat 3). 

Sahabat, sebagai seorang yang menerima tugas untuk memberitakan firman Allah, Yunus lupa bahwa PANGGILAN TUHAN BUKAN SEBUAH PILIHAN. Menyatakan kehendak Tuhan merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan.

Bagaimanapun upaya Yunus untuk lari dari kehendak Tuhan, ada cara Tuhan yang unik untuk membawa kembali Yunus kepada tugas yang ia harus terima, yaitu dengan memakai orang-orang yang tidak percaya.

Sahabat. kepastian akan rencana Allah yang harus terlaksana melalui hamba-Nya ini tidak dapat dihalangi oleh apa pun, bahkan sang nabi tidak memiliki pilihan untuk menolak. Atas penentuan Tuhan, seekor ikan besar datang dan menelannya sehingga ia harus berada di dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam.

Panggilan Tuhan harus dilihat sebagai HAK ISTIMEWA  dan KESEMPATAN YANG LUAR BIASA  yang dianugerahkan kepada kita. Hal tersebut bukan pilihan antara kehendak kita atau kehendak Allah. Hal tersebut  memang  kehendak Allah.

ketika Tuhan memanggil kita untuk melayani-Nya, yakni untuk menyatakan maksud dan rencana-Nya atas manusia, terimalah panggilan itu sebagai sebuah kehormatan yang diberikan Allah. Hal tersebut bukan pilihan; melainkan kewajiban. 

Sahabat, jangan pernah berpikir untuk lari dari tanggung jawab itu, sebab Dia akan mengejar kita dan tangan-Nya yang kuat akan mengarahkan dan menuntun kita kembali untuk menjalaninya. Terimalah panggilan-Nya. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pad hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh berdasarkan hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 2-3?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Jika kita dipercaya Tuhan melayani-Nya mari melakukannya dengan setia dan penuh tanggung jawab, karena tidak semua orang beroleh kesempatan yang sama. (pg).
 

Leave a Reply