+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

SOLA SCRIPTURA

SOLA SCRIPTURA

Saudaraku, 31 Oktober 1517, Martin Luther menulis 95 tesis tentang ketidakbenaran ajaran Gereja (saat itu) dan menempelkannya di pintu gereja di Wittenberg, ternyata kemudian menggerakan banyak Reformator di negara-negara lain untuk meluruskan ajaran dan tradisi Gereja.

Martin Luther (Jerman): Pelopor Reformasi, mempercepat gerakan Reformasi dengan mengkritik teologi dan praktik Gereja Katolik Roma. John Calvin (Perancis, pindah ke Swiss): Mengajarkan ajaran teologi Kristen yang dikenal sebagai Calvinisme, yang kemudian disebut sebagai Protestan. Huldrych Zwingli: Pastor asal Swiss mengadakan Reformasi Gereja Swiss pada 1523, antara lain tidak setuju dengan tradisi-tradisi yang ditetapkan Gereja dalam menyambut perayaan gerejani.

Penerjemahan Alkitab ke bahasa Swiss menimbulkan Gerakan Anabaptis yang menganjurkan baptisan orang dewasa dan menolak baptisan anak, dan yang sudah terlanjur dibaptis saat anak-anak dianjurkan untuk dibaptis ulang atau ana baptize dalam bahasa Yunani.

Para Reformator mendorong penerjemahan Alkitab dari bahasa latin ke bahasa setempat membuat masyarakat luas bisa membaca langsung Alkitab. Juga saat itu Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak, yang digunakan untuk mencetak buku Alkitab dan juga mencetak naskah-naskah ajaran para Reformator.

Reformator lainnya di Ingris yakni William Tyndale (1492-1536), seorang sarjana dan teolog yang dikenal menerjemahkan Alkitab Perjanjian Baru dari bahasa Latin ke dalam bahasa Inggris. Hal ini membuat Alkitab dapat dibaca oleh masyarakat luas, yang sebelumnya mengandalkan pendeta untuk menafsirkan Alkitab. Upaya Tyndale dianggap radikal, dan ia menghadapi tekanan dari otoritas Gereja, karena rakyat dapat mengetahui ajaran-ajaran rohaniwan yang tidak sesuai Alkitab.

Pada bulan Oktober 1528 William Tyndale menuliskan buku: “The Obedience of a Christian Man”, isinya antara lain mendukung gagasan bahwa kedudukan Raja Inggris harus menjadi kepala gereja di Inggris, karena otoritas gereja diatur oleh Kepausan Roma, juga Tyndale mengkritik kondisi gereja sebagai berikut:

“Betapa hebatnya pekerjaan para pendeta. Mereka menginginkan uang untuk segala hal: Uang untuk pembaptisan, uang untuk kebaktian gereja, untuk pernikahan, untuk penguburan, untuk patung, persaudaraan, penebusan dosa, misa untuk jiwa, lonceng, (alat musik) organ, piala, jubah, jubah tambahan, kendi, dan segala macam ornamen. Domba yang malang! Pendeta menggunting, pendeta mencukur, pendeta paroki mencukur, biarawan menggaruk, penjual surat pengampunan dosa… yang Anda inginkan hanyalah seorang tukang daging menguliti Anda dan mengambil kulit Anda.”

Karena tulisan tersebut akhirnya Tyndale dituduh mengajarkan ajaran sesat, dia pada tahun 1535 melarikan diri ke Belgia, tempat  ia ditangkap dan dipenjara selama lebih dari setahun, dihukum karena ajaran sesat, dieksekusi dengan cara dicekik, setelah itu tubuhnya dibakar di tiang pancang. Doa terakhirnya adalah agar mata Raja Inggris dibukakan. Ironisnya, doa Tyndale terpenuhi ketika satu tahun setelah kematiannya, Raja Henry VIII mengesahkan penerbitan Alkitab Matius dalam bahasa Inggris, yang sebagian besar merupakan terjemahan Tyndale.

Pada tahun 1611, Raja James I dari Inggris mengesahkan apa yang kemudian dikenal sebagai Alkitab King James Version (KJV). Sebanyak 47 sarjana yang menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris, mengambil banyak hal dari karya asli Tyndale. Para sarjana Alkitab memperkirakan bahwa Perjanjian Baru King James Version mengandung 83 persen terjemahan Tyndale dan Perjanjian Lama mengandung 76 persen.

Saudaraku, ajaran Reformasi Sola Scriptura adalah ajaran yang menyatakan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran dan otoritas tertinggi dalam kehidupan dan pengajaran manusia. Penerjemahan Alkitab dari bahasa Latin ke bahasa-bahasa lokal setempat membuat masyarakat mengetahui apa yang ditulis dalam Alkitab, dan bisa mengetahui ajaran-ajaran rohaniwan yang merupakan tafsiran sendiri atau yang menyimpang.

Hari ini buku Alkitab sudah banyak dipindahkan ke dalam bentuk digital, hampir selalu ada di dalam handphone Saudara semua. Namun Alkitab apps ini bersanding bersama puluhan apps seperti Whatsapp, TikTok, YouTube, X/Twitter, Shopee, Tokopedia, Gojek, OVO, termasuk bermacam game seperti Mobile Legend. Ironisnya, sementara Hamba Tuhan menyampaikan Firman Tuhan dari mimbar, banyak jemaatnya yang menunduk dan membuka berbagai apps, bahkan ada yang membeli baju, sandal, dll saat itu menggunakan apps.

ALKITAB SUDAH MEMILIKI SAINGIN SENDIRI DI ZAMAN INI. yakni puluhan apps di handphone, yang siap-siap membawa Saudara ke dunia sekuler atau bahkan ke dunia sesat. Waspadalah dan Berjaga-jagalah. Waspadalah! Waspadalah! (Surhert).

Leave a Reply