The Way To Life
RENDAH HATI. Sahabat, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rendah hati adalah kata sifat yang berarti tidak sombong atau tidak angkuh. Secara umum arti rendah hati adalah orang yang memiliki sifat baik hati, suka menolong dan juga peduli terhadap sesama.
Dikutip dari buku “Pengembangan Karakter untuk Anak” oleh John Garmo, kerendahan hati adalah kualitas karakter yang sengaja menempatkan diri pada kondisi yang lebih rendah. Dengan demikian, kita bisa memberikan penghargaan kualitas yang lebih kepada orang lain.
Kata kerendahan hati (humility) berasal dari bahasa latin humalitas yang berarti garis terendah atau sikap tunduk. Sikap ini bisa kita dapatkan dengan cara berlatih dan terus belajar.
Sahabat, menjadi rendah hati adalah mengenali dengan penuh syukur kebergantungan kita kepada Tuhan. Menyadari bahwa kita memiliki kebutuhan tetap akan dukungan Tuhan. Kerendahan hati adalah suatu pengakuan bahwa bakat-bakat dan kemampuan kita adalah karunia dari Tuhan. Hal itu bukan tanda kelemahan, rasa malu, atau minder; itu merupakan pertanda bahwa kita mengetahui di mana letak kekuatan sejati. Kita dapat menjadi rendah hati dan tidak takut. Kita dapat menjadi rendah hati serta berani.
Yesus Kristus adalah teladan kerendahan hati terbesar. Selama pelayanan-Nya di dunia, Dia senantiasa mengenali bahwa kekuatan-Nya datang karena kebergantungan-Nya kepada Bapa-Nya. Dia berfirman: “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; … Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku” (Yohanes 5:30).
Tuhan akan menguatkan kita sewaktu kita merendahkan diri di hadapan-Nya. Yakobus mengingatkan: “Allah menentang orang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu” (Yakobus 4:6, 10).
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Zefanya dengan topik: The Way to Life (Jalan Menuju Kehidupan)”. Bacaan Sabda diambil dari Zefanya 2:1-3. Sahabat, saat ini, sikap individualistis terasa sangat kuat, banyak orang cenderung mengutamakan kepentingan pribadinya daripada kepentingan bersama. Keinginan untuk diakui, lebih kuat daripada keinginan untuk hidup bersama sebagai manusia yang setara.
Untuk mencapai hal tersebut, orang lain tidak lagi dipandang sebagai subyek yang juga patut untuk dihargai. Hidup yang demikian tentu tidak akan membawa ketenangan, tetapi justru kerisauan yang tidak berkesudahan.
Kepada umat-Nya, nabi Zefanya menyerukan ajakan untuk bertobat. Uniknya, ajakannya ini diserukan kepada orang-orang yang rendah hati. Hal ini tentu bukan tanpa maksud, tetapi karena hanya orang-orang yang rendah hati sajalah yang dapat melihat kesalahan dan kekurangannya, sehingga mereka akan selalu mencari Tuhan dan mengarahkan hidupnya hanya kepada Tuhan.
Di sisi yang lain, nabi Zefanya juga menunjukkan, bahwa hanya orang-orang yang rendah hatilah yang dapat menemukan jalan menuju kehidupan yang sejati, yakni dengan senantiasa mengupayakan keadilan bagi sesama. Dengan demikian, maka Allah akan melindungi mereka, serta membebaskan mereka dari hukuman-Nya.
Sahabat, nabi Zefanya mengajarkan bahwa dengan bersikap rendah hati, maka kita akan menjadi pribadi yang bijaksana. Artinya, kita dapat melihat dengan mata terbuka bahwa kita hanyalah manusia yang kecil, sehingga kita dapat menjalani kehidupan yang sejati dengan senantiasa berserah kepada Tuhan. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
- Apa yang Sahabat pahami tentang rendah hati?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Hanya orang yang rendah hati yang dapat menemukan hidup yang sejati. (pg).