TULUS TANPA GIMIK
Saudaraku, zaman sekarang manusia hidup untuk dilihat orang. Beberapa konten kreator merekayasa suatu kejadian demi mendapatkan perhatian. Orang-orang itu menunjukkan kehidupan yang bahagia, penuh cinta di depan kamera namun itu ternyata hanya Gimik (Gimik adalah gerak gerik tipu daya aktor untuk mengelabui lawan peran – KBBI). Ternyata Rasul Paulus pernah mengingatkan jemaat Roma untuk berhati-hati dengan sikap ini. Mari renungkan bersama Roma 12:9-14.
Rasul Paulus mengingatkan kepada jemaat di kota Roma untuk belajar mengasihi dengan tulus iklas (Ayat 9) dengan berlandaskan kepada kasih di dalam Kristus yang wafat di kayu salib. Jemaat saat itu disadarkan bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk membangun tubuh Kristus dengan penuh keiklasan dan menjauhi kepura-puraan (dalam pertunjukan teater Yunani, bagaikan aktor yang berperan sesuai dengan memakai topeng yang dipakainya). Mereka bersikap nampaknya penuh perhatian dan saling berbagi namun itu semua dilakukan hanya sebatas formalitas dan penuh keterpaksaan atau dalam istilah populer sekarang adalah gimik. Paulus menghimbau jemaat untuk menjauhi gimik dan hidup dalam ketulusan sesuai teladan Sang Kristus. Kasih bukan gimik, kasih harus muncul dari hati.
Hari Valentine dirayakan sebagai hari kasih sayang yang oleh sebagian besar orang, dipakai sebagai saat untuk menyatakan perhatian dan cinta dengan bunga dan cokelat. Banyak orang bahagia tanpa sempat memikirkan cinta yang diterima itu sungguh-sungguh atau hanya sekadar gimik belaka, agar nampak manis di depan kamera padahal hatinya tidak demikian. Maka pesan Paulus sungguh relevan untuk semua saja yang merayakan Hari Valentine: Milikilah kasih yang tulus berdasarkan Kristus. Kasih yang tulus menurut Roma 12 : 9-14 yaitu:
- Memandang jijik segala yang jahat dan yang tidak sopan (Ayat 9a)
- Membiasakan diri melakukan apa yang baik (Ayat 9b)
- Menghargai sesama (Ayat 10)
- Antusias dan penuh inisiatif dalam melayani Tuhan dengan hati yang murni (Ayat 12)
- Hidup dalam kemurahan dan pengampunan (Ayat 13 dan 14)
Kasih yang tulus tanpa gimik akan dapat dimiliki bila setiap orang menerima dan hidup dalam anugerah Kristus (Roma 5:8-9). Mari bertanya pada diri sendiri: Apakah saya sudah menyadari dan menghidupi anugerah pengampunan Kristus? Mustahil bisa mengasihi dengan tulus bila hati masih kosong dengan anugerah pengampunan-Nya.
Saudaraku, dunia sudah lelah dengan gimik dan skeptis dengan kasih yang tulus. Banyak orang terutama anak muda yang menikmati gimik kasih yang pengaruhnya bagaikan ekstasi yang hanya sesaat dan merusak. Sebagaimana himbauan Paulus, mari orang-orang percaya Kristus terus bekerja mengobarkan kasih yang muncul dari ketulusan hati dalam anugerah Allah sehingga dunia ini mengenal kasih sejati. Selamat merayakan hari Valentine. Selamat bertumbuh dewasa. (Ag).