+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

ALLAH ORANG HIDUP

ALLAH ORANG HIDUP

Saudaraku, ada orang yang berpikir bahwa hidup hanya sekali dan setelah itu mati, selesai.  Namun ada yang memercayai sebaliknya.  Mari kita renungkan pandangan Kristus tentang hal itu dengan membaca Lukas 20:27-40.

Saduki adalah sebuah lapisan masyarakat Yahudi pada masa itu yang tidak memercayai ada kebangkitan tubuh setelah seseorang meninggal.  Mereka memercayai bahwa  Musa tidak pernah mengajarkan tentang kebangkitan tubuh dan sejarah seorang selesai setelah mereka meninggal karena tubuh akan hancur binasa.  

Dalam kasus perkawinan levirate (Perkawinan antara seorang janda dengan saudara laki-laki suaminya yang sudah meninggal dunia) ekstrem yang menjadi contoh kasus mereka saat bertemu Yesus, mereka mempertanyakan bagaimana status si istri setelah mati karena karena sepanjang hidup ia sudah menikah dengan tujuh bersaudara  bila memang ada kebangkitan tubuh.  Ada beberapa hal menarik dari jawaban Yesus :

  1. Kondisi tubuh setelah kebangkitan berbeda dengan kondisi tubuh yang fana.

Kematian menjadi sebuah pintu untuk manusia mengalami kekekalan yang membuat manusia kehilangan sifat kedagingan untuk mempertahankan kehidupan.  rasa lapar, haus, erotis tidak akan dimiliki lagi karena tubuh sudah tidak membutuhkannya.  Oleh karena itu Yesus menjelaskan bahwa manusia setelah kematian mereka akan hidup seperti malaikat.

  1. Allah adalah Allah orang hidup, Allah kehidupan.

Kisah pertemuan Musa dengan Tuhan dalam semak belukar menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah bahkan bagi mereka yang sudah tidak ada lagi di dunia: Abraham, Ishak dan Yakub.  Saat Allah memperkenalkan diri-Nya kepada Musa maka itu menunjukkan bahwa Allah menjadi Tuhan bagi para bapa leluhur yang jelas sudah tidak ada di dunia, namun yang akan bangkit pada saatnya.  

Pesan yang disampaikan dalam Perjanjian Baru sangat jelas yaitu Yesus yang menang atas apa yang paling ditakuti manusia, yaitu kematian. Oleh karena itu jawaban Yesus kepada orang Saduki itu jelas dan tegas: Ada kebangkitan tubuh setelah kematian.  Itulah mengapa Yesus mengatakan orang Saduki  sesat dan belum lengkap memahami Kitab Suci (Markus 12:27; Matius 22:29).

Yesus menginginkan setiap orang belajar untuk hidup dalam Firman Tuhan karena cerita manusia belum berakhir saat ia meninggalkan dunia.  Kehidupan manusia di dunia yang sesaat saja memengaruhi kehidupan kekal manusia.  Oleh karena selagi masih ada waktu, hiduplah bergantung kepada Allah yang Hidup.  

Saudaraku, manusia yang menerima anugerah keselamatan perlu menyadari benar bahwa sekarang hidup mereka bukan milik mereka lagi melainkan milik Kristus (Galatia 2:20) sehingga mereka harus menyelaraskan diri dengan kehendak Sang Kristus.  Mari syukuri anugerah Allah yang memberi kemenangan dari kematian dan belajar hidup dengan lebih serius dalam iman.  Selamat bertumbuh dewasa. (Ag)

Leave a Reply