+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

Opportunity is A Gift from God

Opportunity is A Gift from God

RAJA AHAB. Sahabat, raja Ahab adalah seorang yang tidak bisa menghargai anugerah Allah. Ahab adalah salah seorang raja yang semakin jahat dalam sejarah Israel, dimulai pada masa pemerintahan Yerobeam. Raja Ahab  melakukan lebih banyak kejahatan di mata TUHAN daripada siapa pun sebelum dia (1 Raja-raja 16:30). Di antara peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam kehidupan Ahab yang menyebabkan kejatuhannya adalah pernikahannya dengan seorang perempuan jahat bernama Izebel yang sangat membenci umat Allah (1 Raja-raja 18:4). Karena pernikahannya dengan seorang perempuan kafir, Ahab mengabdikan hidupnya untuk menyembah dewa-dewa palsu, Baal dan Asyera di Israel (1 Raja-raja 16:31–33).

Kejahatan Raja Ahab dilawan oleh nabi Elia yang memperingatkan Ahab akan datangnya penghakiman jika dia tidak menaati Tuhan. Ahab menyalahkan Elia karena mendatangkan masalah atas Israel (1 Raja-raja 18:17), namun promosi penyembahan berhala yang dilakukan Ahab-lah yang menjadi penyebab sebenarnya dari kelaparan selama tiga setengah tahun (1 Raja-raja 18:18). Dalam konfrontasi dramatis antara nabi-nabi palsu,  Elia dan Ahab, Allah membuktikan kepada Israel bahwa Dia, bukan Baal, adalah Allah yang benar (1 Raja-raja 18:16-39). Semua anak buah Baal pimpinan Ahab dibunuh pada hari itu (1 Raja-raja 18:40).

Raja Ahab juga tidak menaati perintah langsung Tuhan untuk menghancurkan Ben-Hadad,  raja Aram. Tuhan mengaturnya agar Ahab bisa memimpin Israel menuju kemenangan, namun Ahab membuat perjanjian dengan raja yang seharusnya dia bunuh (1 Raja-raja 20). Oleh karena itu, Tuhan memberi tahu Ahab melalui seorang nabi yang tidak disebutkan namanya, itu adalah nyawamu untuk nyawanya, umatmu untuk umatnya (1Raja-raja 20:42).

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab 1 Raja-raja dengan topik: “Opportunity is A Gift from God (Kesempatan adalah Anugerah Tuhan). Bacaan Sabda diambil dari 1 Raja-raja 20:35-43 dengan penekanan pada ayat 42. Sahabat, kesempatan merupakan salah satu bentuk anugerah yang diberikan Tuhan. Namun, tidak semua orang dapat melihat kesempatan sebagai peluang untuk memuliakan Tuhan. Sering kali kesempatan yang hadir di depan mata terbuang percuma karena kedegilan hati kita.

Ahab adalah raja yang kisahnya dicatat sampai beberapa pasal di dalam Alkitab. Padahal dia adalah raja yang paling jahat di mata Tuhan jika dibandingkan dengan raja-raja Israel lain yang juga berbuat jahat. Tuhan terus memberikan kebaikan dan kesempatan kepadanya, tetapi ia melakukan kebodohan dengan melepaskan Benhadad, orang yang sudah dikhususkan Tuhan untuk ditumpas. Akibatnya, Tuhan memberi hukuman kepada Ahab (Ayat 42).

Sang Nabi menyatakan bahwa ia telah gagal dalam bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya untuk menjaga tawanan di medan pertempuran (Ayat 39 dan  40). Ahab memberikan jawaban bahwa sudah seharusnya orang yang lalai dengan tugasnya itu menanggung akibatnya (Ayat 40). Ahab menjadi galau ketika sang nabi menunjukkan siapa dirinya dan maksud dari gambaran yang dikemukakannya (Ayat 43).

Sahabat, Ahab tidak mempergunakan kesempatan yang diberikan oleh Tuhan kepadanya dengan baik. Orang yang berniat membinasakan umat Allah dan menjadikan kotanya sebagai puing-puing justru dijadikan sebagai sekutu. Ahab sibuk mengurus kemungkinan-kemungkinan yang saling menguntungkan di antara kedua belah pihak. Ia begitu sembrono dalam mengambil keputusan dan menghilangkan kesempatan yang telah diberikan Tuhan.

Saat Tuhan menghadirkan kesempatan dalam hidup kita, itu wujud dari kemurahan-Nya. Ketika kesempatan hadir, tanggung jawab kita adalah mengembalikan segala hormat dan kemuliaan hanya bagi nama Tuhan. Sudah semestinya kita berhati-hati dalam menggunakan kesempatan yang diberikan Tuhan.

Sahabat, dalam hidup yang kita jalani, apakah kita sudah bertanggung jawab dalam menggunakan setiap kesempatan yang hadir? Ataukah, kita begitu sembrono sehingga tidak memanfaatkannya? Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenuganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 42?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Bila kita sudah bisa mengenali dengan jelas kehendak Allah,  kita harus segera menaati kehendak Allah itu tanpa banyak pertimbangan agar kita tidak kehilangan anugerah-Nya.  (pg).

Leave a Reply