+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

Criticism Makes Us Better

Criticism Makes Us Better

ANTIKRITIK. Sahabat, terimalah kritik sebagai anugerah, dan gunakan ia sebagai konsultan gratis, sebagai sarana untuk melejitkan potensi dan kinerjamu. Sesungguhnya setiap orang pasti pernah menerima kritik dari orang lain, baik dalam lingkup pribadi maupun profesional. Masalahnya tidak semua orang bisa menerima kritik dengan baik, bahkan terkadang kritik bisa membuat orang merasa tersinggung dan tidak mau berkembang lebih lanjut. 

Kritik sebenarnya adalah hal yang biasa dalam kehidupan kita. Tidak ada yang sempurna dan pasti memiliki kekurangan yang bisa dikritik orang lain. Namun, ada orang yang enggan menerima kritik, bahkan merasa tersinggung ketika dikritik. Hal ini bisa menghambat pertumbuhan pribadi dan hubungan dengan orang lain.

Sesungguhnya setiap orang memiliki kekurangan dan kesalahan. Namun, ada orang yang sulit menerima kritik dari orang lain, bahkan jika disampaikan dengan cara yang baik, santun, dan lembut sekalipun. Orang-orang ini biasanya disebut sebagai “orang antikritik”. Bisa disimpulkan antikritik adalah sikap yang menolak menerima saran atau kritik dari orang lain. Ini artinya seseorang tidak bisa atau tidak mau menerima kritik dengan baik.

Sahabat, ada cukup banyak orang yang menunjukkan perilaku antikritik, dimana mereka sulit menerima saran atau masukan dari orang lain. Mereka merasa terancam atau tersinggung, dan kadang-kadang menunjukkan sikap defensif atau menolak saran tersebut.

Contoh perilaku antikritik adalah mengabaikan kritik yang diberikan, menunjukkan sikap defensif atau menyerang balik, atau bahkan memutuskan hubungan dengan orang yang memberikan kritik. 

Sikap antikritik ini dapat menghambat kemajuan seseorang karena tidak dapat memperbaiki kelemahan atau kesalahan yang dimiliki. Oleh karena itu, penting untuk belajar menerima kritik dengan baik dan mengambil manfaat dari masukan yang diberikan untuk memperbaiki diri. Menerima kritik dengan baik dapat membantu kita tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik serta memperbaiki kualitas kinerja kita di berbagai bidang.

Syukur, hari ini kita akan belajar dari pasal terakhir dari kitab 1 Raja-raja dengan topik: “Criticism Make Us Better (Kritik Membuat Kita Lebih Baik)”. Bacaan Sabda diambil dari 1 Raja-raja 22:1-40 dengan penekanan pada ayat 8. Sahabat, Rick Warren, penulis buku terlaris The Purpose Driven Life mengatakan bahwa sikap yang paling menghambat pertumbuhan kerohanian seseorang adalah anti terhadap kritik. Beliau mengatakan bahwa Allah juga turut bekerja melalui kritik-kritik yang diberikan kepada kita. Terlepas apakah kritik itu diberikan oleh orang yang kita sukai atau tidak, kritik akan tetap memiliki nutrisi rohani yang akan kita terima sepanjang hidup kita.

Raja Ahab juga dikenal antikritik. Pada masa pemerintahannya, nabi-nabi Allah mengkritik gaya pemerintahannya. Raja Ahab mengabaikan kritik dari Allah tersebut. Ketika Yosafat menjabat sebagai raja Yehuda, ia mengajak Raja Ahab untuk menaklukkan wilayah Ramot-Gilead. Namun sebelum menyerang, Yosafat ingin bertanya pada Allah. Yosafat tidak percaya dengan perkataan nabi-nabi Raja Ahab yang menyetujui penyerangan tersebut. Yosafat ingin mendengar langsung dari nabi Allah. Maka dipanggillah Mikha bin Yimla, nabi yang disingkirkan Raja Ahab karena kerap mengkritiknya dan tidak pernah menubuatkan yang baik tentangnya (Ayat 8). Hanya Mikha saja yang melarang penyerbuan tersebut, karena Allah tidak merestuinya.

Sahabat, perkataan yang baik atau pujian belum tentu membuat kita bertumbuh. Allah juga sering hadir dalam proses pendewasaan kita melalui kritik. Jika ada seseorang yang kerap mengkritik dengan kata-kata yang sering menyakitkan dan terlihat menyebalkan, tapi jauh di dalam hati kita tahu bahwa yang dikatakannya itu benar, hendaknya kita bisa lebih membuka hati. Jika orangnya tidak menyenangkan, setidaknya dia memberikan banyak pelajaran berharga bagi kita. Pujian membuat kita merasa senang, kritik membuat kita lebih baik. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh berdasarkan hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 28?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Jika kita tidak terbuka untuk kritik yang membangun, maka kita tidak terbuka untuk benar-benar bertumbuh sebagai pribadi. (pg).

Leave a Reply