+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

BERITAKAN DAN BAPTISKAN!

BERITAKAN DAN BAPTISKAN!

Saudaraku, badai sudah menerpa dengan keras sejak awal Yesus bekerja.  Banyak orang yang diberkati namun sangat banyak yang membenci, hingga akhirnya berusaha membungkam-Nya dengan berbagai cara.  Puncaknya ketika Yesus berhasil ‘dilenyapkan’ dengan cara licik.  Namun ternyata kisah-Nya tidak berhenti dengan tubuh-Nya yang dimasukkan ke liang kubur.  Kisah itu terus berlanjut hingga hari ini. Mari kita merenungkan Markus 16:9-20.

Penghukuman terhadap Yesus mengakhiri kisah-Nya di dunia.  Selesai mayat-Nya dikuburkan, semua berharap suasana kembali normal.  Pusat pengajaran kembali ke sinagoge, tidak ada lagi kerumunan masyarakat yang menanti untuk disembuhkan, tidak ada lagi perdebatan dengan para pemuka agama atau cerita-cerita mukjizat diantara rakyat. 

Sejak Yesus dikuburkan maka diharapkan minggu itu menjadi tenang.  Namun ternyata itu salah besar.  Justru setelah ketenangan sehari, pada hari minggu itu menjadi hari yang luar biasa dan menjadi titik awal sebuah gerakan yang hingga sekarang masih dilakukan.  Injil Markus tidak ditutup dengan ketakutan para murid atau bungkamnya mereka karena peristiwa pembunuhan Sang Guru secara sadis namun justru ditambahkan tulisan tentang Amanat Agung Yesus yang mencegah para murid bungkam dan mulai aktif mengabarkan Berita Sukacita.

Pembungkaman terhadap kemanusiaan Yesus telah berhasil dilakukan, namun Injil tidak akan pernah bisa dibungkam.  Setelah kematian Yesus, kabar tentang kelepasan dalam nama-Nya terus diberitakan dan tidak terbendung hingga saat ini. Injil Markus secara gamblang menuliskan amanah dari Yesus yang akan naik ke surga , yaitu :

  1. Memberitakan Injil

Para murid diutus untuk bersaksi.  Mereka tidak diizinkan diam untuk menyimpan semua kisah Sang Kristus melainkan memberitakan kepada orang lain tentang Kerajaan Allah.  Mereka harus terus bergerak untuk bersaksi.  Penulis bagian penutup Injil Markus hendak menyampaikan bahwa tugas gereja yang POKOK adalah BERSAKSI.

  • Membaptiskan mereka yang percaya

BAPTISAN menandakan ikatan dalam komunitas.  Para murid diminta untuk tidak hanya menginjil namun mengumpukan mereka yang percaya untuk terhimpun dalam sebuah komunitas.  Tugas gereja yang lain adalah PERSEKUTUAN.  Setelah dibaptiskan dengan nama Yesus, maka orang percaya berkomitmen untuk mengikuti jejak-Nya bersama komunitas imannya.

Dengan indahnya Injil Markus menuliskan bahwa TUHAN TIDAK TINGGAL DIAM. Ia menyertai, turut bekerja dan meneguhkan Firman yang diberitakan (Markus 16:20). 

Tongkat estafet PENGINJILAN  telah beralih kepada orang percaya sejak Dia naik ke surga.  Setiap gereja-Nya  yang harus melakukan tugas tersebut dengan penyertaan dan peneguhan dari Kristus sendiri. Tugas gereja bukanlah hanya membangun gedung megah, memperkaya hidup, membuat acara-acara spektakuler dan megah.  TUGAS UTAMA GEREJA  adalah MEMBERITAKAN INJIL  dan MEMBANGUN KOMUNITAS IMAN dalam Kristus. 

Memang ada tanda-tanda yang menyertai, namun itu hanya sampingan saja. TUGAS POKOK GEREJA  tetaplah MEMBERITAKAN KABAR BAIK  dan MEMBAPTIS mereka yang mau percaya serta menjadikannya satu dalam sebuah komintas.  Gereja perlu belajar konsisten berjalan dalam tugas yang sudah diberitakan Sang Kristus, apa pun yang terjadi.  Tetaplah setia mengerjakan tugas itu seperti Kristus telah setia melaksanakan tugas hingga akhir.  Selamat bertumbuh dewasa. (Ag)

Leave a Reply