KEBENARAN YANG GAGAL DIBENDUNG
Saudaraku, salah satu dari beberapa hal yang tidak bisa lama disembunyikan adalah kebenaran. Manusia berusaha menutupinya dengan berbagai cara namun kebenaran akan mencari jalannya sendiri. Setelah peristiwa penyaliban, para tua-tua dan penjaga berusaha terus menerus membendung kebenaran tentang Yesus. Mari kita merenungkan Matius 28:11-15.
Hoax. Para tua-tua memakainya untuk membendung kebenaran tentang Yesus. Mereka menyuap dan menyebarkan hoax agar kebenaran itu tidak didengar. Para penjaga adalah saksi kebangkitan. Mereka melihat kebenaran di depan mata namun tidak memberikan respons yang benar. Di sinilah dua kepentingan bertemu dan pada akhirnya membuahkan tindakan yang negatif. Kedua kepentingan itu adalah:
- Kepentingan para prajurit saksi kebangkitan.
Mereka merupakan tentara utusan khusus Pilatus untuk menjaga kubur Yesus (Matius 27:65-66). Namun hidup para tentara itu diujung tanduk tatkala melihat kebangkitan Yesus: Batu kubur yang digulingkan malaikat dan mendudukinya. Apalagi dengan jelas mereka mendengar pesan malaikat kepada para perempuan tentang kebangkitan Yesus. Posisi mereka diujung tanduk karena hal seperti itu tidak akan didengarkan oleh Pilatus. Mereka bisa dihukum karena dianggap melalaikan tugas. Para prajurit membutuhkan alibi agar posisi mereka aman di depan Pilatus. Mereka mengabaikan kebenaran demi mengamankan kedudukan mereka.
- Kepentingan para tua-tua
Sebenarnya berita kebangkitan sudah diprediksi oleh para imam dan orang Farisi. Namun para tua-tua yang bertanggung jawab terhadap keamanan masyarakat menilai berita ini akan menjadi masalah yang besar. Maka mereka menyuap para saksi itu dan diminta untuk menyebarkan hoax demi keamanan dan situasi masyarakat yang kondusif. Mereka menjadikan para murid sebagai kambing hitam demi kepentingan orang banyak.
Kedua kepentingan di atas menjadi alasan mengapa mereka “menembakkan senjata pamungkas” yang bernama hoax. Harapan mereka adalah hoax itu akan meredam kebenaran. Namun kebenaran akan mengejar semua kebohongan dan akan muncul menyatakan dirinya. Inilah yang terjadi. Walaupun dampak hoax tentang kebangkitan itu masih dirasakan namun Allah memiliki cara untuk membuka kebenaran kebangkitan Sang Kristus. Alkitab mencatat semua kebenaran itu sehingga semua orang yang membacanya bisa berjumpa dengan Sang Kebenaran Sejati secara pribadi. Tidak ada yang sanggup membendung pekerjaan Allah.
Di dunia yang penuh kepentingan, kebenaran rasanya sulit untuk muncul dengan jujur. Umat Allah tidak rentan dengan situasi ini: Diperlakukan tidak adil karena kebenaran yang ditutupi atau mengalami dampak buruk akibat menyatakan kebenaran. Namun Allah Sang Kebenaran tidak akan pernah diam dan berhenti mengungkap kebenaran demi kebenaran. Kiranya umat Allah berani untuk memberikan jalan kepada kebenaran apa pun risikonya, sehingga mereka akan dipuaskan dengan kasih setia Tuhan. Selamat berjuang untuk menyatakan kebenaran dan selamat bertumbuh dewasa. (Ag)