Karena Kristus Kita Berani Tampil Berbeda
PENGANTAR: Dalam Kitab Kisah Para Rasul Bab 7 kita melihat keteladanan keberanian Stefanus. Ia merupakan pelopor bagi semua murid Kristus yang membela iman yang berlandaskan Alkitab terhadap mereka yang menentang atau memutarbalikkan ajaran Kristus. Kita tentu setuju bila Stefanus disebut sebagai martir pertama. Karena Kristus Stefanus berani tampil berbeda, yang karenanya dia mati bagi Kristus. Rasanya dia layak disebut juga syahid pertama. Yesus membenarkan tindakan Stefanus dengan menghormatinya di hadapan Bapa Surgawi.
Kisah Para Rasul 7:55: “Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Bapa dan Yesus berdiri di sebelah kanan Bapa.
Dari ayat tersebut, kita melihat kesediaan yang tulus Stefanus akan kebenaran ajaran Kristus hingga dia bersedia mengorbankan hidupnya guna mempertahankan kebenaran itu. Dewasa ini, saya memerhatikan banyak kebenaran telah dipalsukan dengan sengaja maupun tidak. Kalau kita tidak memiliki komitmen untuk hidup dan menghidupkan kebenaran Kristus dalam keseharian kita, betapa mudah kita atas nama kasih, hubungan baik, dan toleransi, tidak merasa perlu untuk menentang para guru palsu dan pemutar balik kemurnian Injil hasil karya kematian Kristus.
APA MAKNA KITA BERANI TAMPIL BERBEDA? Kata-kata Stefanus dalam pembelaannya akan Injil Kristus seharusnya menginspirasi dan memotivasi kita dalam mengemban prinsip yang teguh dalam Alkitab dan sejarah penebusan. Di luar sana, banyak yang bersikeras menyangkal Tuhan kita tentu oleh pengaruh kejahatan dan Iblis. Kita harus hati-hati oleh ajaran populer, bahwa Tuhan tidak terus-menerus mengasihi dan mengampuni tanpa syarat. Ia hanya mengampuni dan menyampaikan kasih-Nya kepada mereka yang hatinya berbalik kepada-Nya dalam pertobatan yang sungguh-sungguh dan ketaatan yang sejati. Saya yakin, bahwa ada waktunya Tuhan murka kepada orang yang mengeraskan hati, menentang Roh Kudus, dan menolak menerima keselamatan Kristus.
Alkitab pada umumnya menerangkan bahwa Yesus duduk di sebelah kanan Bapa Surgawi. Namun dalam kisah Stefanus Yesus berdiri untuk menyambut orang martir, syahid-Nya yang pertama. Stefanus telah mengakui Kristus di hadapan sesama umat manusia dalam mempertahankan imannya. Pada gilirannya, Kristus, sebagai penghormatan terhadap hamba-Nya, mengakuinya di hadapan Bapa-Nya. Bagi semua orang percaya yang setia sampai akhir, Tuhan dan Juruselamat kita menerima kita selaku Jurusyafaat dan Pengantara.
KESIMPULAN: Dalam Kisah Para Rasul bab 7 ini, kita saksikan bahwa Stefanus tidak diadili oleh Mahkamah Agama menurut aturan dan hukum yang berlaku, Stefanus diadili secara liar. Ini barangkali menurut kenyataan historis yang dalam Injil Lukas digambarkan bahwa peristiwa itu sebagai yang serupa dengan kemartiran Yesus.
Stefanus berani, tidak terpengaruh oleh kemarahan Sanhedrin. Pada saat itu Tuhan memberikan kepadanya penglihatan berupa langit terbuka dengan Anak Manusia berdiri di sebelah Bapa Surgawi. Kata-kata Stefanus sebenarnya merupakan penegasan klaim tentang Yesus yang adalah Anak Manusia Surgawi bukanlah bersifat menghujat, sebagaimana tuduhan Sanhedrin, tetapi menyatakan kebenaran hakiki Tuhan.
Yesus biasanya dilukiskan sebagai duduk di sebelah kanan Bapa Sorgawi. Maka penggambaran di Kisah Para Rasul 7, mungkin untuk menggambarkan sebagai berdiri di takhta-Nya untuk menerima sang martir. Nama Anak Manusia bukan menunjukkan kemanusiaan Yesus; nama itu merupakan gelar untuk Mesias. Gelar itulah satu-satunya bagi Yesus.
Tidak dijelaskan apakah kematian Stefanus sebagai martir karena hukuman mati yang resmi atau karena dilempari batu. Suatu pelaksanaan hukuman mati yang sah memerlukan izin dari Gubernur Romawi, dan karena izin ini tidak diperoleh, maka kematian Stefanus rupanya karena pelemparan batu.
Berdasarkan hasil perenungan pendalaman kita Kisah bab 7, mari kita jawab pertanyaan:
Pesan apa yang kita peroleh pada pemahaman kita hari ini?
Jelaskan apa makna “Karena Kristus Kita Berani Tampil Berbeda”?
Jelaskan, apakah pelaksanaan hukuman mati pelemparan batu terhadap Stefanus itu sah?
Selamat sejenak merenung dan mengaplikasikannya dalam hidup hari ini. Simpan dalam-dalam di hati: Kita bersukacita, karena Nama Yesus, kita telah dianggap berani tampil berbeda. Amin (sp).