A Leader’s Presence is Needed!
PEMIMPIN. Seorang pendeta, pembicara, penulis dan pakar kepemimpinan dari Amerika, John C. Maxwell berkata bahwa segala sesuatu, naik dan turun berdasarkan kepemimpinan. Kehadiran seorang pemimpin mutlak diperlukan dalam segala aspek kehidupan. Firman Tuhan berkata bahwa tanpa pimpinan, sebuah bangsa akan jatuh. Tanpa pemimpin, kita bisa berjalan tanpa arah, bisa bebas berbuat sesuai kehendak masing-masing, dan besar kemungkinan perpecahan terjadi. Apabila perpecahan terjadi, tidak ada kemajuan yang bisa dicapai (Amsal 11:14).
Karena itu, kita patut bersyukur bila Tuhan menghadirkan seorang pemimpin baik dalam konteks negara, gereja, usaha, atau keluarga kita. Namun ingatlah, pasti tidak ada pemimpin yang sempurna. Bukankah kita gampang menemukan celah kekurangan seseorang ketimbang kelebihannya? Karena itu, sebaiknya kita jangan banyak memberikan kritik kepada pemimpin, bila tidak memberikan dukungan yang cukup diperlukannya. Jangan pula karena didorong rasa tidak puas, kita cepat-cepat mengganti dengan pemimpin yang baru.
Kita perlu menyadari bahwa pemimpin yang baru pun belum tentu lebih baik daripada yang ada sekarang. Kalimat bijak berkata: Rumput bisa hijau, karena disirami. Pemimpin yang Tuhan berikan kepada kita akan berhasil bila kita secara aktif memberikan dukungan positif.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Hakim-Hakim dengan topik: “A Leader’s Presence is Needed! (Kehadiran Seorang Pemimpin itu Dibutuhkan!)”. Bacaan Sabda diambil dari Hakim-Hakim 17:1-13 dengan penekanan pada ayat 6. Sahabat, Hakim-Hakim pasal 17 sd. Pasal 21 tidak lagi berbicara tentang para hakim-hakim melainkan tentang kemurtadan rohani yang terjadi pada masa itu dan efeknya pada bangsa Israel. Maksud kisah ini dituliskan adalah agar orang beroleh gambaran tentang betapa rendah standar moral waktu itu.
Dikisahkan, Mikha mencuri uang ibunya sejumlah seribu seratus uang perak. Uang sebesar itu dapat menghidupi orang seumur hidup di Israel (bdk.ayat 10). Dikemudian hari, Mikha mengakui perbuatannya dan mengembalikan uang itu kepada ibunya. Mungkin karena ia takut kutukan ibunya (Ayat 2). Bagaimana reaksi ibunya? Ibunya justru memberkati dia. Suatu reaksi yang tidak biasa mengingat jumlah uang yang dicuri. Mungkin Si Ibu berpikir bahwa berkat itu dapat membatalkan kutuk yang telah dia ucapkan.
Lalu Si Ibu bermaksud mempersembahkan uang itu kepada Tuhan. Namun yang jadi diberikan berjumlah dua ratus uang perak. Itu pun digunakan untuk membuat patung. Padahal sebelumnya ia berjanji memberikan semuanya. Perhatikanlah, Si Ibu mencuri uang dari Tuhan dan anaknya mencuri uang dari ibunya. Mungkin Mikha mempelajari dosa itu dari orang tuanya.
Dosa berikutnya, mereka mengabaikan hukum Allah berkaitan dengan pembuatan patung pahatan (Keluaran 20:4, 23). Mereka melupakan pengalaman Israel yang tragis berkaitan dengan patung lembu emas di gunung Sinai (Keluaran 32:19-35). Lalu Mikha meminta seorang Lewi untuk menjadi imam di kuil yang dia buat (Ayat 5). Tampaknya ia ingin melegitimasi perbuatannya (Ayat 13). Padahal orang Lewi seharusnya tinggal di tempat yang Allah sudah tetapkan dan mendapat penghasilan sesuai dengan pengaturan Allah, bukan dari bayaran orang.
Sahabat, benarlah apa yang dikatakan di ayat 6 bahwa pada masa itu “setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.” Hal tersebut terjadi karena ketidak hadiran seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang dapat memberi tuntunan berdasarkan firman Tuhan. Memang, bila tidak ada seorang pemimpin dan firman Tuhan tidak menjadi pedoman maka hidup dan tatanannya dapat menjadi kacau. Maka kehadiran seorang pemimpin yang berpegang pada firman adalah keharusan bila kita ingin hidup kita beres menurut Tuhan. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
- Apa yang Sahabat pahami dari Keluaran 20:4 dan 23?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Seorang pemimpin akan berhasil bila mau berubah semakin baik dan mendapat dukungan positif. (pg).