Love Conquers the Stubborn
KEDEGILAN. Sahabat, bagaimana ciri-ciri orang degil? Mereka adalah orang-orang yang bandel, hatinya sudah begitu mengeras sedemikian rupa sehingga sulit menerima masukan atau pendapat dari orang lain. Mereka merasa pendapat merekalah yang paling benar sedangkan yang lain salah tanpa mau melihat dahulu duduk permasalahannya.
Orang-orang yang degil berpusat hanya pada diri mereka sendiri dan akan dengan mudah menyalahkan orang lain yang tidak sepaham dengan mereka. Kita memang tidak harus selalu setuju dengan pendapat orang, tetapi adalah baik apabila kita mau mendengarkan nasihat yang benar, setidaknya memberi kesempatan dulu buat orang untuk menyampaikan pendapatnya.
Kedegilan itu bisa membutakan.dan bisa merugikan. Banyak orang yang mengira bahwa sikap seperti itu menunjukkan kehebatannya, tetapi sebenarnya justru akan membawa kerugian bagi diri mereka sendiri.
Orang-orang Farisi di zaman dahulu menjadi contoh nyata akan hal tersebut. Mereka memiliki keadaan hati yang keras seperti batu sehingga mendukakan hati Yesus. Kekerasan hati itu mengakibatkan mereka tidak lagi peka, baik terhadap kebenaran, terhadap orang lain bahkan terhadap diri mereka sendiri. Dalam banyak kesempatan yang tertulis dalam Alkitab kita bisa melihat seperti apa sikap mereka yang berulang kali dikatakan sebagai sebuah kemunafikan. Mereka merasa sebagai orang-orang yang paling rohani, paling suci, paling tahu segalanya, paling hebat, paling benar dan kesombongan ini membuat hati mereka mengeras. Mereka rajin menghakimi orang lain tetapi tidak pernah introspeksi terhadap diri sendiri. Kepekaan pun terbang dari diri mereka.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Hosea dengan topik: “Love Conquers the Stubborn (Kasih Mengalahkan Kedegilan)”. Bacaan Sabda diambil dari Hosea 11:1-11. Sahabat, dalam sejarah perjalanan bangsa Israel tidak terhitung betapa besar kasih Allah atas mereka. Sejak mereka masih berada di Mesir, keluar dari Mesir, selama dalam perjalanan, sampai ke tanah Kanaan, kemudian semakin besar jumlahnya dan semakin tersebar. Walau berulang kali mereka berbuat dosa menjauh dari Allah, namun Allah menarik mereka kembali, dengan hukuman dan pengampunan. Walau mereka berulang kali meninggalkan Allah dan berhenti meninggikan nama-Nya, namun kasih Allah pada bangsa Israel selalu mengalahkan kedegilan mereka.
Allah itu panjang sabar dan berlimpah kasih setianya, Ia senantiasa memberi kesempatan kepada kita untuk kembali bertobat. Walau banyak dosa dan kesalahan kita yang mendukakan hati-Nya, kasih Allah tidak akan pernah habis untuk hidup kita. Namun Ia tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Ia tetap akan tegas jika hal itu sudah menyangkut dosa dan menjauhkan kita dari kehendak-Nya.
Pancaran kasih Allah yang telah mengalahkan kedegilan kita harusnya membuka hati dan pikiran kita untuk hidup lebih bersyukur dan mengasihi-Nya. Allah yang kita sembah adalah Allah yang kasih dan pengampunan-Nya tidak berkesudahan. Ia akan selalu menarik hati kita kembali pada-Nya untuk segera menerima pemulihan. Tidak hanya sampai di situ, Allah juga ingin agar kita semakin taat dan juga mampu membagikan kasih dan pengampunan yang telah kita peroleh dengan tulus kepada sesama.
Sahabat, pengalaman bangsa Israel semoga menjadi pelajaran berharga bagi kita. Mari kita belajar untuk menghargai betapa besar kasih Tuhan kepada kita. Mengertilah bahwa apabila persoalan atau kesesakan datang menimpa hidup kita, itu bukan berarti Tuhan tidak mengasihi kita. Tuhan ingin melalui proses hidup, kita dapat kembali mengingat kasih dan kebaikan-Nya. Mungkin selama ini kita telah melangkah jauh dari hadapan-Nya, dan melalui masalah dan penderitaan yang kita alami, tali kasih Tuhan ingin menarik dan mengait hati kita untuk kembai bersimpuh di hadapan kaki-Nya untuk menerima kembali pemulihan dari Tuhan. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
- Apa yang Sahabat pahami tentang orang degil?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Bukalah hati pada Allah agar kita menjadi seperti yang Ia inginkan dan kita dimampukan mengasihi dengan setulus hati.