If God Closes His Eyes
MERASA DIRI KUAT. Sahabat, merasa dirinya kuat; itulah yang dilakukan oleh Efraim sehingga bangsa lain takut dan gentar kepadanya. Tapi apa yang terjadi? Tuhan murka kepada mereka karena mereka melakukan penyembahan berhala.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Hosea dengan topik: “If God Closes His Eyes (Jika Tuhan Menutup Mata)”. Bacaan Sabda diambil dari Hosea 13:1-14:1. Sahabat, Hosea menyampaikan isi hati Tuhan kepada bangsa Israel. Dalam kemarahan-Nya kepada umat-Nya, Allah mengingatkan kembali kepada umat-Nya ketika mereka di Mesir dijadikan budak. Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai Allah melalui Musa (Keluaran 3:14).
Allah juga kemudian menjadi penyelamat mereka dengan melepaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Membawa mereka keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian dan menjadi bangsa yang merdeka. Tetapi apa yang dilakukan mereka sangat mendukakan Allah dengan perbuatan dosa mereka.
Sesungguhya Tuhan bisa menutup mata terhadap realitas yang dihadapi umat-Nya. Tuhan mengambil tindakan itu jika umat-Nya tetap bersikap bebal dengan terus melakukan dosa dan menyakiti hati-Nya.
Dalam bacaan kita pada hari ini, kita melihat bagaimana Allah menutup mata-Nya atas kehidupan umat-Nya. Orang Israel terus berbuat dosa dengan membuat patung dan mempersembahkan kurban padanya. Sekalipun mereka telah mengenal Tuhan sebagai Allah dan Juru Selamat, mereka tetap memberontak terhadap-Nya. Oleh karena dosa tersebut, Tuhan akan menghukum umat-Nya. Ia akan menghentikan kemurahan dan anugerah-Nya. Akibatnya, mereka akan seperti kabut yang segera hilang dan seperti debu jerami yang diterbangkan.
Sahabat, salah satu sifat Tuhan adalah penuh cinta dan kasih. Jika mata-Nya tertutup terhadap umat-Nya dan menutup keran kasih dan kemurahan-Nya, maka kita bisa apa? Tidak ada lagi pengharapan dan kesempatan! Tuhan yang menutup mata menunjukkan bahwa Ia tidak mau lagi memerhatikan umat-Nya. Ketika mata Tuhan tertutup, sesungguhnya Ia menganggap kita sudah tidak ada. Ia menganggap bahwa umat-Nya telah mati atau muak melihat tingkahnya yang selalu berbuat dosa. Tuhan sudah tidak peduli lagi.
Padahal belas kasihan Tuhan adalah pengharapan kita untuk hidup. Belas kasih-Nya adalah mata air kehidupan. Kasih itulah yang membebaskan kita dari belenggu perbudakan, dosa, dan kuasa maut. Jika kasih-Nya sudah tidak ada lagi, berarti kita hanya menunggu waktu untuk hukuman.
Sahabat, apakah mata Tuhan sedang tertutup terhadap kita? Apa yang membuat-Nya malu melihat kita? Apakah ada dosa yang terus kita lakukan tetapi kita menganggapnya lumrah, wajar-wajar saja?
Kini waktunya bagi kita untuk menyingkirkan segala dosa itu. Marilah kita terbuka di hadapan Tuhan. Mari kita meminta Roh Kudus untuk menyingkapkan tabir dosa itu. Kita mohon pada-Nya agar mengoreksi segenap kehidupan kita. Mari kita memohon pengampunan dari Tuhan agar Ia tidak menutup mata dan kasih karunia-Nya atas kita. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
- Apa yang Sahabat mengerti dari Hosea 13:1-2?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Jangan menyia-nyiakan kebaikan Tuhan dan tetaplah percaya. Jadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupmu. (pg).