+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

LOYAL and OBEDIENT until The End

LOYAL and OBEDIENT until The End

SETIA DAN TAAT. Dalam perjanjian baru, kata setia memiliki 3 makna yang berbeda, yaitu dapat dipercaya; taat menjalankan perintah; dan orang yang percaya, pengikut atau penganut. Ketika Tuhan Yesus berbicara tentang hamba-hamba-Nya yang setia, yang Dia maksud adalah Dia sedang menantikan orang-orang yang mau percaya dan mengikuti Dia; taat dalam menjalankan amanat-Nya; dan dapat dipercaya sepenuhnya. Tuhan menginginkan kita untuk terus beriman dan setia kepada-Nya. 

Yesus merupakan Pribadi yang memberi contoh kepada kita bagaimana Ia menunjukkan ketaatan pada Bapa dalam hidup-Nya selama 33,5 tahun di bumi. Walaupun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat melalui apa yang telah diderita-Nya (Ibrani 5:8). Itulah sebabnya, Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama (Filipi 2:9). Maka dapat disimpulkan bahwa Allah sangat berkenan kepada orang yang setia dan taat kepada-Nya dalam situasi yang sangat  sulit sekalipun.

Hari ini kita  melanjutkan belajar dari kitab Yosua dengan topik: “LOYAL and OBEDIENT until The End (SETIA dan TAAT sampai akhir Hayat)”. Bacaan Sabda diambil dari Yosua 23:1-16. Sahabat,  apa yang kamu lakukan ketika sedang gelisah? Gelisah merupakan suasana hati yang kalut, takut, disertai bimbang. Saat menjelang akhir hayatnya, Yosua tidak mau dikuasai kegelisahan. Dia tetap mengingat janji dan peringatan Allah.

Ketika Yosua sudah tua dan lanjut umurnya. Pada momen tersebut, dia memanggil para pemimpin Israel. Mereka adalah tua-tua, hakim, dan pengatur pasukan (Ayat 2). Di senja usianya, dia ingin memberikan petuah penuh makna. Yosua mengingatkan kebesaran kuasa-Nya dalam kehidupan Israel (Ayat 3). Allah melakukan perkara besar demi kebaikan mereka. Misalnya, Dia telah memberikan Israel negeri yang menjadi milik pusaka mereka (Ayat 4-5).

Atas semua kebaikan itu, Yosua mendorong umat Israel agar hidup sesuai kehendak-Nya (Ayat 6-8, 11). Yosua ingin agar mereka taat melakukan hukum dan ketetapan Tuhan. Umat Israel dilarang bergaul dengan bangsa penyembah berhala. Dengan begitu, mereka akan tetap setia menyembah Allah saja. Mereka harus terpaut kepada Allah dan mengasihi-Nya.

Sahabat, jika Israel dapat hidup seperti itu, maka Allah menjanjikan kemenangan besar bagi mereka. Tuhan akan menghalau semua musuh Israel (Ayat 9-10). Namun, jika mereka menyimpang dari kehendak-Nya, kehancuran besar akan menanti (Ayat 12-16).

Yosua telah setia mengabdi sebagai hamba Allah. Karya kasih-Nya kepada dirinya dan Israel selalu sempurna. Ini memperlihatkan bahwa Allah selalu setia kepada umat-Nya. Jadi, setiap umat juga harus hidup setia dengan melakukan kehendak-Nya sebagai bukti loyalitas kepada-Nya.

Marilah kita menjalani kehidupan dengan sukacita. Allah selalu menjamin kebaikan, asal kita patuh kepada-Nya. Kehendak-Nya akan selalu membawa kita pada hidup berkemenangan. Jangan lamban untuk mengucap syukur dalam segala keadaan! Kuatkan langkah kita untuk mengikuti kehendak-Nya. Hingga sampai akhir hayat, kita tetap setia dan taat menjadi umat-Nya. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari perenungan pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 6-8?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tuhan telah mengampuni dosa dan salah kita, memberi keselamatan kini dan nanti. Maukah Sahabat dan saya setia dan taat kepada Tuhan? (pg)

Leave a Reply