Conceit will Lead to the Fall
KEKUASAAN. Sahabat, KEKUASAAN seringkali MENYILAUKAN bahkan MEMBUTAKAN orang yang mendapatkannya. Ia/mereka/kita menjadi lupa: Kekuasaan itu kita terima dari Tuhan. Dari Wikipedia saya mendapatkan informasi bahwa kekuasaan adalah hak untuk bertindak. Kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan. Kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh.
Selain itu kekuasaan berarti kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku. Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi.
Dalam pembicaraan umum, kekuasaan dapat berarti kekuasaan golongan, kekuasaan raja, kekuasaan pejabat negara. Dengan demikian tidak salah bila dikatakan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut.
Hari ini kita melanjutkan belajar dari kitab Yehezkiel dengan topik: “Conceit will Lead to the Fall (Kecongkakan akan menuntun pada Kejatuhan)”. Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 32:1-16 dengan penekanan pada ayat 12. Sahabat, Yehezkiel 32 sama seperti Yehezkiel pasal sebelumnya berbicara tentang nubuatan terhadap bangsa Mesir yang dihancurkan Tuhan karena kecongkakannya.
Kecongkakan bisa muncul ketika kita merasa memiliki sesuatu yang lebih. Merasa lebih kaya, lebih pandai, lebih tahu, lebih ini dan lebih itu. Kita membandingkan kelebihan kita dengan kekurangan orang lain.
Sahabat, raja merupakan orang yang paling berkuasa di kerajaannya. Raja dari kerajaan yang kuat dan besar akan berkuasa atas banyak bangsa. Tidak heran apabila mereka menjadi congkak. Raja Mesir adalah salah seorang di antaranya.
Firaun menyamakan dirinya dengan singa muda di antara bangsa-bangsa dan menjadi seperti buaya di laut (Ayat 2). Singa dan buaya adalah dua binatang pemangsa hebat. Namun, kedua binatang tersebut dapat diburu dan dibinasakan. Demikian pula Tuhan akan menangkap dan membinasakan Firaun dan mayatnya akan diberikan sebagai makanan kepada segala binatang di seluruh bumi (Ayat 4).
Kematian Firaun digambarkan akan menimbulkan kegelapan di bumi (Ayat 7-8) yang mengagetkan dan menggentarkan banyak bangsa (Ayat 9-10). Kecongkakan Mesir akan dipatahkan oleh Babel (Ayat 11-12) beserta semua penghuninya, baik binatang maupun manusia (Ayat 13-15). Akhirnya Tuhan akan menghancurkan orang yang congkak dengan mengenaskan sehingga kepongahannya sirna seketika.
Kecongkakan merupakan dosa pertama yang dibenci Allah (bdk. Amsal 6:16-17). Semua orang yang menyombongkan dirinya akan dijatuhkan Tuhan. Alkitab memberikan banyak contoh kehancuran raja-raja akibat kesombongan mereka. Misalnya, malaikat Allah membunuh 185.000 tentara Asyur karena Sanherib, Raja Asyur, dengan tinggi hati mengatakan: “Siapakah di antara semua allah negeri-negeri yang telah melepaskan negeri mereka dari tanganku, sehingga TUHAN sanggup melepaskan Yerusalem dari tanganku?” (2 Raja-Raja 18:35). Lalu, Raja Asyur itu dibunuh oleh anak-anaknya ketika ia sedang menyembah Nisrokh allahnya (2 Raja-Raja 19:37). Tuhan pun merendahkan Nebukadnezar seperti binatang (Daniel 4).
Pengamsal mengingatkan: “Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan” (Amsas 16:18). Mereka yang congkak sedang berjalan menuju kehancuran. Kita perlu menyadari bahwa Tuhanlah yang mengaruniakan keberhasilan sehingga kita tidak perlu menjadi pongah. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
- Apa yang Sahabat pahami tentang kecongkakan?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Bagi Allah, menjatuhkan orang yang congkak tidak lebih sulit daripada menangkap dan membunuh seekor buaya. (pg).