JERIH PAYAHMU TIDAK SIA-SIA
Dalam dunia yang penuh dengan persaingan dalam berbagai hal, hasil adalah satu-satunya ukuran sebuah aktifitas. Orang yang akan berbisnis akan bertanya: Berapa uang yang saya dapatkan dari investasi saya? Orang yang mau mencari pekerjaan, akan bertanya: Berapa gaji saya? Gaji yang ditanyakan akan berhubungan dengan ukuran hasil yang akan diperoleh setelah dia melakukan aktifitas yaitu bekerja.
Orang bisa berganti-ganti usaha bisnis, pindah pekerjan dari satu perusahaan ke perusahaan lain, tujuannya adalan mencari hasil yang terbaik. Bagaimana dalam dunia pelayanan? mungkin dalam hati juga banyak yang bertanya: Apa hasil yang akan saya peroleh? Keuntungan yang besar, gaji sesuai harapan adalah hasil yang ingin diperoleh orang dalam berbisnis dan bekerja. Dalam pelayananpun kita akan memperoleh Upah yang besar dari Tuhan.
Paulus dalam 1 Korintus 15:58-b berkata “Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”. Persekutuan berarti “berbagi”, menikmati penyatuan paling dekat dengan Tuhan. Persekutuan dengan Tuhan berarti selalu bersatu, selalu dekat dengan Tuhan. Sementara “jerih payah berarti bekerja keras membanting tulang, bekerja sampai kelelahan dan keletihan atau bekerja sampai susah payah. Selanjutnya, sia-sia berarti tindakan kosong yang tidak menghasilkan apa-apa, sia-sia dan tidak memiliki nilai dan tujuan.
Segala sesuatu yang dilakukan bersama Tuhan, dilakukan sesuai dengan apa yang diperintahkan Tuhan pasti akan ada hasilnya. Tetapi sebaliknya sebesar apapun usaha kita, sampai kelelahan yang kita dapat, tanpa melibatkan Tuhan, tanpa bersandar pada Tuhan pasti hasilnya akan sia-sia. Seperti Pengkotbah berkata segala sesuatu adalah sia-sia. Sia-sia karena segala sesuatu dilakukan manusia tanpa melibatkan Tuhan (Pengkotbah 1:6).
Apakah bekerja di dunia sekuler sia-sia?. Jawabanya pasti tidak. Karena sebenarnya Tuhan tidak membedakan dimana kita bekerja. Apakah berbisnis, menjadi Pegawai Negeri, menjadi karyawan perusahaan swasta, menjadi Hamba Tuhan, baik paruh waktu maupun penuh waktu, semuanya tidak akan sia-sia. Kuncinya adalah bekerja dalam persekutuan dengan Tuhan. Namun ada beberapa hal yang patut kita pertanyakan kepada diri kita sendiri, apakah pekerjaan kita itu sia-sia? (1). Apakah kita terlalu berkonsentrasi untuk menjadi yang terdepan di dunia, sehingga kita meninggalkan pertumbuhan rohani dan dedikasi kita kepada Tuhan? (2). Apakah kita menggunakan semua energi fisik kita untuk mencoba melakukan pekerjaan dengan baik dan tidak ada lagi yang bisa diberikan untuk melakukan pekerjaan Tuhan? (3) Apakah kita begitu berniat untuk mendapatkan mobil lain, komputer lain, pakaian bagus dan perhiasan sampai kita melakukan sedikit atau tidak melakukan apapun dalam mengumpulkan harta surgawi kita dengan Allah Bapa? (4). Berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk membantu orang lain, dibanding waktu yang kita habiskan hanya berfokus pada hidup kita sendiri, agenda pribadi kita sendiri? (5). Apakah kita lebih fokus pada rencana kita dibanding dengan rencana Tuhan bagi hidup kita?
Semua pekerjaan adalah bentuk pelayanan kita kepada Tuhan. Banyak orang berpikir kalau mereka mengerjakan hal yang tidak penting. Namun sebenarnya justru apa yang mereka lakukan itu penting untuk saat ini maupun di masa mendatang. Semua pekerjaan baik yang dilakukan saat ini akan diperhitungkan Tuhan kelak saatnya tiba. Seperti cerita dalam Lukas 19, bekerja itu diibaratkan dengan bagaimana seorang tuan memberikan masing-masing pelayannya sejumlah uang. Beberapa waktu setelah sang tuan kembali, tuannya menagih hasil pekerjaan hambanya. Seperti juga kita, setiap kita yang bekerja dengan baik akan memperoleh imbalan yang baik pula. Bahkan Tuhan akan mempercayakan pekerjaan yang lebih besar kepada kita yang rajin dalam bekerja.
Bekerja untuk Tuhan, betapa pun sulit dan melelahkan, tidak akan pernah tanpa makna atau nilai. Umat Kristen akan diberi hadiah berupa kehidupan kekal bersama Yesus di Surga karena menjalani kehidupan seperti Kristus. Segala usaha, ketekunan, dan penderitaan akan memperoleh hasil yang terbaik, tidak akan pernah sia-sia. Christopherus adalah Yayasan Kristen milik Tuhan yang beranggotakan orang-orang dengan latar belakang yang berbeda. Banyak pengurus yang berlatar belakang pengusaha, sementara yang lain adalah pegawai negeri, dosen, pegawai swasta, para pendeta, dan lain sebagainya. Semua melayani dengan sepenuh hati, tujuannya hanya satu mengabarkan Injil kepada semua orang, dimanapun dan kapanpun. Perbedaan latar belakang tidak menjadi masalah, namun justru menjadi kekuatan untuk lebih semangat melayani. Semua pengurus berkeyakinan, apapun yang dilakukan akan mendapatkan yang terbaik dari Tuhan, JERIH PAYAH KITA TIDAK AKAN SIA-SIA. Selamat Ulang Tahun yang ke-51 Yaysan Chritopherus, Tuhan selalu menyertai segenap pengurus dan program-program yang telah disusun. Mari melayani Tuhan dan sesama melalui Yayasan Christopherus. Christ for all, all for Christ. (SH).