+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

TAAT TERHADAP HAL-HAL KECIL

TAAT TERHADAP HAL-HAL KECIL

Saat kita merayakan Paskah, kita akan teringat bahwa pada mulanya Paskah merupakan tradisi bagi orang-orang Yahudi yang diperintahkan Allah untuk untuk melakukan semacam jamuan khusus yang membantu mereka mengingat bagaimana Allah menyelamatkan mereka setelah ratusan tahun menjalani perbudakan di Mesir. Allah menyuruh orang Israel untuk mengadakan perjamuan Paskah setiap tahun agar mereka tidak melupakan siapa Allah dan siapa mereka (Keluaran 12:21-27).

Dalam Alkitab Perjanjian Baru, kita melihat Tuhan Yesus juga merayakan Paskah. Hal itu dicatat dalam Markus 14:12-16, yang menceritakan bagaimana Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya mempersiapkan perayaan Paskah. Kita bisa membaca dari perikop tersebut, bahwa pada waktu paskah tiba, murid-murid Tuhan Yesus bertanya apa yang harus mereka kerjakan, kemana mereka harus pergi untuk menyiapkan perjamuann Paskah bersama Tuhan Yesus (ayat 12). Kemudian Tuhan Yesus berkata kepada mereka, “Pergilah ke kota; di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!” (ayat 13 dan 15). Maka berangkatlah kedua murid itu dan setibanya di kota, didapati mereka semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka (ayat 16).

Mungkin para murid berpikiran akan menerima pekerjaan besar, seperti memesan makanan, mengelola acara, dan lain sebagainya. Namun Tuhan hanya memberi perintah kepada mereka untuk pergi menemui sesorang yang akan menyiapkan perjamuan tersebut. Mereka pun pergi karena ketaatannya, dan tidak pernah bertanya mengapa mereka hanya melaksanakan pekerjaan sepele seperti itu. Mereka hanya diminta untuk menemukan sesorang dan mengikuti orang tersebut. Mereka hanya diberi dua tugas, yaitu untuk menemukan dan mengikuti. Bukan suatu pekerjaan yang besar, namun menuntut ketaatan dan komitmen untuk melakukannya. Apabila dilakukan, perintah itupun bisa terwujud, dan semuanya terjadi.

Selama pelayanan-Nya di dunia, Tuhan kita Yesus mengajarkan prinsip ini kepada murid-murid-Nya: ” Orang yang setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. ” (Lukas 16:10). Pada pernikahan di Kana di Galilea, Yesus memerintahkan para pelayan untuk “mengisi tempayan dengan air” (Yohanes 2:7). Karena ketaatan para pelayan, mukjizat itupun terjadi. Kesetiaan para pelayan dalam melaksanakan sesuatu yang begitu sepele berakhir dengan mereka menerima begitu banyak galon anggur terbaik untuk segenap hadirin dalam pesta pernikahan tersebut.

Ada cukup banyak orang Kristen menginginkan jabatan yang besar dan penting dalam gereja. Karena kepandaiannya, kekayaannya, mereka tidak mau melakukan pekerjaan sepele yang ada di gereja. Bahkan orang orang-orang biasa pun merasa tidak suka melakukan pekerjaan-pekerjaan “kecil” di gereja. Terkadang semua ingin dilihat, bahwa mereka memiliki peran yang penting dalam sebuah pelayanan. Melayani Tuhan tidak harus menjadi Pendeta, menjadi Majelis, atau menjadi pengurus sinode. Banyak pekerjaan Tuhan yang sepele, sederhana yang ada di gereja, yang terkadang terabaikan.

Menata kursi, menjadi penerima tamu, membuat jadwal pelayanan, bahkan mematikan kran air di kamar mandi, mungkin kelihatan sepele di mata banyak orang. Tetapi pekerjaan-pekerjaan semacam itulah yang akan membawa kita kepada sesuatu perubahan yang besar. Karena ketaatan kita, Tuhan pasti akan memberi kita pekerjaan yang semakin besar.

Dalam Ulangan 28:13 memang kita akan diangkat Tuhan untuk menjadi Kepala bukan Ekor, tetapi untuk menjadi kepala harus dimulai dari ekor terlebih dahulu. Murid-murid Tuhan Yesus juga merupakan orang-orang yang biasa, tetapi karena ketaatannya, mereka bisa menjadi pahlawan iman yang besar yang sampai sekarang bisa menjadi teladan bagi kita semua.

Apakah kita bersedia menaati Tuhan bahkan dalam hal-hal kecil? Jangan pernah berpikir apa yang Tuhan minta kita lakukan terlalu kecil atau terlalu kasar, mari kita percaya dan patuhi saja. Apa yang mungkin kita anggap kecil, menurut Tuhan itu penting.

Dalam rangka Paskah, mari kita berefleksi sejenak: Apakah kita semua telah berperan dalam perkerjaan Tuhanmulailah taat dari hal-hal yang kecil dan Tuhan akan memberi tanggunjawab yang lebih besar dan lebih besar. (SN).

Penulis:
Bapak Suhaji (SN), Majelis Jemaat di GKMI Semarang, jalan Pemuda 75, Semarang dan Pengurus Departemen Misi dan Pengajaran Yayasan Christopherus.

Leave a Reply