+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

Hide and Seek To God

Hide and Seek To God

PETAK UMPET.  Petak umpet merupakan sejenis permainan tradisional “Cari dan Sembunyi” yang bisa dimainkan oleh minimal dua orang yang umumnya dilakukan di luar ruangan. Nama permainan ini berbeda-beda di setiap daerah.

Permainan ini selain bertujuan untuk bersenang-senang,  juga digunakan sebagai metode pengajaran kemampuan berhitung pada anak-anak TK dan untuk melatih anak  bermain dan bekerja dalam tim.

Permainan dimulai dengan “hompimpa” untuk menentukan siapa yang menjadi “kucing” (berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10 (kadang sampai 15  atau 20, tergantung luas area tempat bermainnya). Biasanya dia menghadap tembok, pohon, atau apa saja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi. Setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si “kucing” beraksi mencari teman-temannya tersebut.

Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Orang yang pertama ditemukan yang menjadi ‘kucing’ berikutnya.

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yehezkiel dengan topik: “Hide and Seek to God (Main Petak Umpet Kepada Tuhan)”. Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 8:1-18 dengan penekanan pada ayat 12. Sahabat, Saya coba membayangkan kehidupan orang-orang Israel pada waktu itu. Perilaku mereka di tempat pembuangan kerap menunjukkan sikap yang “ganjil”. Tuhan menunjukkan semua itu kepada Yehezkiel melalui sebuah penglihatan,  bagaimana orang-orang Israel seolah bermain petak umpet kepada Tuhan selayaknya anak-anak.

Yehezkiel dibawa oleh Roh melihat Bait Allah di Yerusalem, khususnya pintu gerbang pelataran dalam, melihat apa yang ada dan dilakukan orang Israel bersama para imam di sana.

Yehezkiel melihat patung berhala yang membangkitkan murka Tuhan (ayat 1-5). Di sana 70 orang tua-tua kaum Israel melakukan penyembahan di setiap kamar yang dipenuhi oleh gambar-gambar berhala berupa binatang-binatang haram, yang oleh Musa disebut najis. Karena raja Yoyakhim dan penduduk Israel telah diangkut ke dalam pembuangan, maka Allah dianggap telah meninggalkan mereka serta tidak melihat mereka dan sudah meninggalkan tanah Israel (bdk. Yehezkiel 9:9; Mazmur  94:7). 

Israel menganggap berhala-berhala itu lebih berkuasa dan dapat melindungi mereka (ayat 6-12). Perempuan-perempuan Israel juga melakukan pemujaan terhadap dewa Tamus, yaitu dewa kesuburan dan dewa dunia orang mati asal Asyur yaitu Babel (bdk. Ulangan 28:11-12, 17-24; Mazmur 104: 10-30; Yoel 2:18-27; dan lain-lain). Israel percaya bahwa tumbuh-tumbuhan diatur oleh Sang Dewa (ayat 13-14). Sementara itu laki-laki Israel memuja dewa matahari (bdk. Ulangan 4:19; 2 Raja-Raja 21:5; 23:5, 11; dan lain-lain). Mereka adalah 24 orang imam dan 1 orang imam besar atau pemimpin imam (ayat 15-16). Ada juga orang-orang Israel yang melakukan upacara dengan mengunjukkan ranting kepada hidung mereka (ayat 17)

TUHAN murka atas semua kejahatan Israel tersebut,  yang tidak saja menentang-Nya, bahkan menggantikan ibadah terhadap-Nya di Bait Suci dengan penyembahan berhala. Ia memutuskan tidak akan merasa sayang dengan Israel lagi, bahkan tidak akan mendengarkan mereka lagi (ayat 18).

Manusia memiliki pembawaan untuk bersembunyi jika sudah melakukan kesalahan. Bersembunyi ada berbagai macam bentuknya: Melakukan hal-hal terlarang di tempat yang tersembunyi; ada yang langsung menghilangkan jejak; membela diri; atau melakukan aktivitas yang baik  untuk menutupi kesalahan yang telah dia perbuat. 

Sahabat, jangan mengajak Tuhan untuk bermain petak umpet. Jangan pernah berpikir Tuhan tidak melihat apa yang kita perbuat. Tuhan itu Mahatahu. Dia  tahu apa saja yang kita lakukan, tiada yang tersembunyi di hadapan-Nya (Mazmur 139:1-24). Jika sudah tahu demikian, maka tidak ada alasan untuk kita semakin menjauh dan menolak untuk dikoreksi Tuhan. Lebih baik mendekat pada Tuhan dan berharap Tuhan akan menolong untuk membuat kita sadar akan dosa dan mulai belajar untuk memahami kehendak-Nya. Jangan cenderung menguasai diri kita, biarlah Tuhan yang menguasainya. Haleluya! Tuhan itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 12?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Kita bersembunyi dan berpikir Tuhan tidak melihat kita, tetapi Tuhan terus akan mencari dan menemukan kita. (pg)

Leave a Reply