STRENGTHEN by LOVE
DIKASIHI TUHAN. Di dunia yang semakin egois, tantangan hidup semakin berat, orang semakin sulit beradaptasi dengan sekitarnya. Seringkali sulit bagi kita untuk dapat menyesuaikan diri dengan satu lingkungan yang baru. Apakah itu di dunia pelayanan, pekerjaan atau tempat tinggal.
Yesus memberikan sebuah keteladanan ketika Dia tumbuh dewasa. Menjadi seorang yang dikasihi Allah bukanlah berarti kita harus melupakan bagaimana kita harus bersikap terhadap sesama. Dua hukum yang paling mendasar jelas mengatakan bahwa kita harus mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan kekuatan, dan mengasihi sesama manusia seperti bagaimana kita mengasihi diri sendiri.
Sangat penting bagi kita sebagai komunitas orang-orang percaya untuk dikasihi Tuhan dan disenangi manusia pada saat bersamaan. Sebagian orang berkata bahwa hal tersebut sulit, tapi sebenarnya tidaklah demikian. Dengan bercermin pada pribadi Yesus dan beberapa tokoh-tokoh lain yang ada di dalam alkitab, kita tahu bahwa hal tersebut tidaklah sulit. Jika kita mengizinkan Roh Kudus bekerja dalam diri kita, dan kita mau membuka hati terhadap suara Tuhan, kita bisa menjadi sosok yang dikasihi Tuhan sekaligus disenangi sesama. Kita dapat dikuatkan oleh perhatian dan kasih Tuhan yang disalurkan melalui sesama.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Daniel dengan topik: “STRENGTHEN by LOVE (DIKUATKAN oleh KASIH)”. Bacaan Sabda diambil dari Daniel 10:15 – 11:1. Sahabat, pengalaman dikasihi merupakan pengalaman yang berharga dan indah. Saat seseorang merasa dirinya dikasihi, dalam dirinya akan timbul kegembiraan, keberhargaan, kekuatan, dan sebagainya. Ia merasa hidupnya menjadi bermakna, baik bagi dirinya maupun orang lain.
Daniel berbahagia saat ia mendengar dirinya dikasihi oleh Allah. Ucapan tersebut memberinya kekuatan karena hidupnya berharga di mata Allah (ayat 19). Beda halnya ketika ia mengetahui bagaimana nasib akhir dari bangsanya pada akhir zaman. Daniel hanya bisa tertunduk mukanya ke tanah dan lidahnya menjadi kelu terkejut atau ketakutan (ayat 15). Lalu sosok yang menyerupai manusia datang kepada Daniel dan menyentuh bibirnya agar ia dapat berbicara (ayat 16).
Setelah bisa berbicara, Daniel mengungkapkan alasan mengapa ia menjadi kelu. Secara mental ia merasa terpukul saat mengetahui makna dari penglihatan itu yang akan terjadi pada masa depan (ayat 16). Selain itu, penglihatan tersebut banyak menguras tenaga Daniel sampai ia sulit bernafas (ayat 17).
Sosok yang menyerupai manusia itulah yang memulihkan Daniel. Ia juga menyemangati Daniel untuk tidak cepat putus harapan (ayat 19). Kata-kata bahwa dirinya dikasihi Allah merupakan obat mujarab yang mampu menguatkan hati dan menyegarkan pikirannya. Sebab, Allah yang mengasihinya adalah Pribadi yang ikut serta dalam pergumulannya. Buktinya sosok yang menyerupai manusia itu mau berperang dengan bangsa Persia (ayat 20). Keberpihakan Allah kepada Daniel dan umat-Nya pasti terjadi karena Ia selalu menepati janji-Nya yang tertulis dalam Kitab Kebenaran (ayat 21).
Sahabat, sesungguhnya Allah tidak hanya mengasihi Daniel, tetapi juga kita yang mau hidup benar di hadapan-Nya. Kasih Allah yang dinyatakan kepada kita bukanlah sekadar janji kosong, melainkan tindakan nyata. Ia membela, meneguhkan, dan menguatkan yang lemah dan tertindas. Karena itu, sudah sepatutnya kita mengejar hidup takut akan Allah dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi. Dengan cara itu, kita menjadi tangan Allah untuk menghadirkan kepedulian dan kasih Tuhan bagi semua orang. Haleluya! Tuhan itu baik.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Dari 8 ayat dalam bacaan kita pada hari ini, ayat yang mana yang telah menghibur dan menguatkan iman Sahabat?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Sebagai orang yang dikasihi Tuhan, kita harus mencamkan firman-Nya supaya mendapat kekuatan, tidak takut menghadapi kesulitan hidup, dan mengerti rahasia yang akan terjadi pada masa mendatang. (pg)