Silver Lining the Clouds
KEKUASAAN. Sahabat, kekuasaan biasanya membuat telinga manusia menjadi tuli dan hati nuraninya tumpul. Menghalalkan segala cara: Otoriter, korupsi, manipulasi, angkuh, tidak peduli dengan orang lain bahkan mengorbankan dan menindas orang lain. Semua telah menjadi nilai-nilai yang lumrah.
Cukup banyak manusia telah menjadikan kekuasaan sebagai tujuan akhir, padahal kekuasaan adalah alat untuk meraih kesejahteraan bersama, bukan kesejahteraan diri sendiri. Ketika Tuhan menganugerahkan suatu kekuasaan atau kewenangan kepada kita maka jadikanlah itu sebagai sarana untuk melayani dan menolong sesama.
Sesungguhnya kekuasaan adalah berkat Tuhan yang harus disyukuri, dimanfaatkan dan dikendalikan sebaik-baiknya. Kalau saat ini kita memiliki kekuasaan, baik di dalam keluarga, dalam pekerjaan, dalam usaha maupun dalam pelayanan, semua Tuhan berikan untuk kita melayani dan membuat kesejahteraan masyarakat.
Hari ini kita akan melanjutkan untuk belajar dari kitab Daniel dengan topik: “Silver Lining the Clouds (Selalu ada Makna dibalik Setiap Peristiwa)”. Bacaan Sabda diambil dari Daniel 8:1-27 dengan penekanan pada ayat 4. Sahabat, dalam mimpinya, Daniel mendapatkan penglihatan yang aneh dan membingungkan. Ia melihat domba jantan yang dihancurkan oleh kambing jantan (ayat 1-14). Ia berupaya untuk memahami dengan akal budinya, namun semua itu sia-sia (ayat 15). Ia pun bertanya kepada Allah yang merupakan sumber segala pengetahuan dan hikmat. Harapannya terwujud ketika di hadapannya muncul seorang dengan rupa laki-laki. Ternyata lelaki itu adalah seorang malaikat yang bernama Gabriel (ayat 16). Nama Gabriel berarti Allah itu perkasa.
Sahabat, penjelasan Gabriel tentang penglihatan itu membuat Daniel sungguh terkejut. Sebab apa yang dilihatnya dalam mimpinya adalah peristiwa akhir zaman (ayat 17). Tanpa disadari, Daniel jatuh pingsan dengan posisi tertelungkup ke tanah. Dengan segera malaikat Allah menyadarkan Daniel dan membantunya untuk berdiri supaya bisa mendengarkan penjelasan hingga tuntas (ayat 18).
Inti penjelasannya adalah menjelang akhir zaman akan timbul pertikaian antarbangsa. Dalam kondisi yang kacau akan muncul seorang penguasa yang zalim dan licik. Ia memakai akal bulusnya untuk menghasut dan menghancurkan lawan politiknya agar kekuasaannya menjadi semakin besar. Tak segan-segan ia menganiaya dan membinasakan orang-orang kudus Allah (ayat 20-25). Malaikat Gabriel pun menyampaikan pesan kepada Daniel agar menyembunyikan penglihatan tersebut karena hal itu menyangkut rahasia akhir zaman (ayat 26).
Merahasiakan sebuah penglihatan bukan hal yang mudah. Sebab menyimpan rahasia yang besar seperti itu menjadi beban yang menguras tenaga dan melelahkan hati, pikiran, dan jiwa. Tidak heran kalau kondisi fisik Daniel lemah dan ia jatuh sakit selama beberapa hari lamanya (ayat 27).
Sahabat, penglihatan Daniel tentang domba jantan dan kambing jantan berbicara tentang kerajaan-kerajaan dunia yang berkuasa dan kekuasan kerajaan ini silih berganti memerintah di dunia ini.
Hal ini mengingatkan kita bahwa kekuasaan tidak untuk selama-lamanya, apalagi jika kekuasaan itu diwarnai dengan kesombongan, kebencian, kesewenang-wenangan, keserakahan, kepentingan diri sendiri
Sahabat, mencari makna atas sebuah peristiwa dalam hidup terkadang sangat melelahkan. Saat mengalami kondisi seperti itu kita membutuhkan dukungan orang lain dan kekuatan dari Allah. Karena itu, carilah Tuhan maka Ia akan menghadirkan utusan yang akan menjadi MALAIKAT PENOLONG untuk mendampingi, menopang, dan meneguhkan kita. Haleluya! Tuhan itu baik.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Dari 27 ayat dalam bacaan kita pada hari ini, ayat yang mana yang telah menghibur dan menguatkan iman Sahabat.
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Masa depan kita tetap berada di dalam kendali Allah, Sang Penguasa Sejarah. (pg).