+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

Seeing God’s Goodness in the Worst Situations

Seeing God’s Goodness in the Worst Situations

TETAP BERIMAN. Saya mengutip sebagian tulisan Ibu Novi Reksanto dalam buku “Kensa’s Adventure”,  di bagian Prolog: Dalam hidup, kalau boleh ngarani, setiap dari kita selalu mengharapkan semuanya berjalan aman, lancar dan tenang. Setiap dari kita bahkan maunya badan sehat, rezeki melimpah dan selalu penuh kebahagiaan. It’s normal wishes. Sepertinya tidak ada orang yang di dalam doanya meminta: “Tuhan, berikanlah hujan dan badai dalam hidupku”, atau “Tuhan, beri aku penderitaan..” Pasti tidak ada.

Jadi, pada saat Tuhan mengizinkan dan memercayakan kepada kami, mengirimkan sebuah paket yang berisi hujan petir dan badai topan pada Juni 2018 lalu, itu pun di luar dari semua rencana dan rancangan dalam kehidupan yang kami susun. Paket vonis kanker Hodgkins Lymphoma untuk Kensa. Paket yang membuat kami terdampar di pulau kesedihan dan ketakutan.

Bohong kalau kami mengatakan, we are OK and everything is fine. NO. Yang kami rasakan justru kebalikan dari itu. Semuanya terasa begitu mencekam. Menakutkan. Membuat pikiran kami khawatir. Membuat hati kami remuk. Dan yang pasti menenggelamkan kami di titik kesedihan terendah dalam hidup. Sampai kami dibawa Tuhan kepada titik keberserahan. Titik percaya dan patuh. Taat dan setia. Bahwa semua yang diizinkan-Nya terjadi dalam hidup kami adalah anugerah. Semua yang dipercayakan-Nya kepada kami adalah mendatangkan kebaikan. Puji nama Tuhan.

Bagaimana Tuhan mengajar kami untuk selalu dan terus mengucap syukur di dalam segala sesuatu. Semuanya indah. Semuanya baik. Semuanya tidak ada yang kebetulan. Semuanya bukan rancangan yang salah. Semuanya adalah berkat. BERKAT ISTIMEWA. Bagaimana Tuhan meniupkan pengharapan yang terus membuat kami bersemangat dalam melangkah. Bagaimana keberserahan, taat dan setia kepada Tuhan itu bisa menjadi kunci kemenangan.

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Daniel dengan topik: “Seeing God’s Goodness in the Worst Situations (Melihat Kebaikan Tuhan dalam Situasi Terburuk)”. Bacaan Sabda diambil dari Daniel 6:1-29. Sahabat, mengapa hal-hal buruk terjadi pada orang baik? Mengapa pula orang benar mengalami penderitaan? Pertanyaan yang sering tak terjawab. Terkadang kehidupan ini memang sulit untuk dipahami. Namun ingatlah, Tuhan dapat menggunakan rasa sakit untuk sebuah tujuan yang mulia! Sering kali Dia menggunakan masa-masa sulit untuk memunculkan kebaikan.


Daniel adalah teladan dari seorang yang hidup takut akan Tuhan. Firman Tuhan mencatat tiga kali sehari Daniel terbiasa berlutut, berdoa serta memuji Allah (ayat 11). Faktanya, kehidupan Daniel tidak mulus tanpa persoalan! Para pejabat tinggi dan para wakil raja berikhtiar menjatuhkan Daniel. Dihasutnya raja untuk mengeluarkan surat perintah yang merugikan Daniel. Sebab mempertahankan iman, Daniel yang tak bersalah harus berhadapan dengan sekumpulan singa. Tuhan melindungi Daniel! Mulut singa-singa terkatup di hadapannya (ayat 23). Kepada Daniel, raja memberikan kedudukan tinggi (ayat 29). Melalui peristiwa tersebut, nama Allah ditinggikan di atas Babel, negeri para penyembah berhala (ayat 27-28).

Sahabat, dalam kehidupan ini, hal-hal buruk bisa saja terjadi, penderitaan dapat muncul, pula rasa sakit mungkin tidak terelakkan. Namun bersama Tuhan, kita tidak perlu merasa takut ataupun gentar! Seperti Daniel, teruslah kita beriman kepada Tuhan! Kasih Tuhan menaungi diri kita sehingga kuat dan mampu menanggung segala perkara. Kuasa Tuhan menolong mengubahkan rasa sakit serta penderitaan menjadi kebaikan dan keuntungan.Tetap beriman membuat kita dapat senantiasa MELIHAT KEBAIKAN TUHAN  dalam situasi terburuk sekalipun. Haleluya! Tuhan itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 11-12?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Belajar dari Daniel, ingatlah bahwa ada banyak hal yang tidak mungkin menurut ukuran kita, namun tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. (pg).

Leave a Reply