+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

Believe Without Proof

Believe Without Proof

JANJI ADALAH HUTANG. Mungkin ada diantara yang  sering mendengar ungkapan tersebut. Ungkapan tersebut ingin mengingatkan, kalau kita sudah berjanji, itu berarti bak  orang yang punya hutang, punya kewajiban membayarnya atau melunasinya; diminta atau tidak, dipaksa atau tidak. Dengan demikian kita perlu mempunyai kesadaran diri untuk melakukan apa yang kita janjikan. Janji itu perlu diwujudkan pada saatnya.

Tuhan telah membuat perjanjian dengan bangsa Israel bahwa Tuhan akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya. Tuhan tetap setia menepati janji-Nya kepada Israel sekalipun Israel sudah memberontak bahkan berkhianat. Dia adalah Allah yang setia kepada perjanjian-Nya. 

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yeremia dengan topik: “Believe Without Proof (Percaya Walau Tanpa Bukti)”. Bacaan Sabda diambil dari Yeremia 33:1-13. Sahabat, ketika seseorang berjanji, kita membutuhkan bukti bahwa janji itu akan ditepati. Tanpa bukti, kita akan menyerah dan tidak percaya lagi terhadap janji tersebut. Tetapi, tidak demikian dengan Yeremia. Nabi Yeremia masih ada dalam kurungan ketika Tuhan kembali berfirman kepadanya.

Bacaan kita pada hari ini menegaskan sekali lagi akan janji pemulihan bangsa Israel. Allah akan kembali memulihkan kota-kota Israel. Allah akan memulihkan kesehatan dan keamanan bangsa itu. Bahkan, Allah akan menahirkan bangsa itu dari dosa mereka. Bangsa itu akan kembali memuji Tuhan karena perbuatan Tuhan yang menyelamatkan dan memulihkan mereka (ayat 5-11).

Sahabat, bangsa Israel masih dalam keadaan aman ketika nubuat ini disampaikan oleh Yeremia. Mereka belum merasakan pembuangan ke Babel. Tetapi, Tuhan telah menyatakan janji-Nya dua kali untuk menunjukkan betapa Allah mengasihi umat-Nya (ayat 1). Dalam penghukuman Allah, terlihat akan kasih dan anugerah-Nya. Allah menginginkan kehidupan yang penuh berkat bagi umat-Nya. Allah tidak akan membiarkan umat-Nya dipermalukan. Semua ini demi nama Tuhan sendiri. Umat-Nya akan hidup dalam kelimpahan berkat (ayat 12-13).

Apakah kita pernah meragukan janji penyertaan Tuhan? Mari kita belajar dari Yeremia tentang bagaimana Tuhan sendirilah yang menyatakan janji-Nya. Yeremia masih dalam keadaan terkurung dan belum ada tanda-tanda dari nubuat kejatuhan bangsa Israel. Tetapi, Tuhan menyatakan janji pemulihan-Nya hingga dua kali. Yeremia tetap percaya akan janji Tuhan.

Sahabat, dalam hal apa kita membutuhkan janji penyertaan Tuhan saat ini? Apa yang akan membuat kita yakin? Firman Tuhan bagi kita hari ini mengingatkan bahwa keyakinan kita pada janji penyertaan Tuhan bukan didasarkan pada bukti-bukti yang terlihat, tetapi pada Tuhan sendiri yang menyatakan janji-Nya. Mungkin kita belum melihat tanda-tanda apa pun, bahkan kita masih berada dalam keadaan yang tidak pasti, tetapi kita percaya setiap janji Tuhan akan digenapi. Sebab, Tuhan sendirilah yang menyatakannya bagi kita. Haleluya! Tuhan itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Dari 13 ayat dalam bacaan kita pada hari ini, ayat yang mana yang telah menghibur dan menguatkan iman Sahabat?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Dengan keyakinan yang kokoh kita tahu bahwa Allah telah menyediakan jalan keluar atas setiap persoalan yang kita hadapi, tidak peduli sebesar apapun persoalan itu. (pg).

Leave a Reply