+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

STRONG FAITH

STRONG FAITH

KUKUH KUAT. Pada tahun 1837,  tiga orang pemuda Methodis dari Inggris (James Calvert, John Hunt, dan Thomas Jaggar) memutuskan pergi ke Pulau Fiji sebagai misionaris bersama dengan ketiga istri mereka. Masyarakat Pulau Fiji pada masa itu masih kanibal. Dalam perjalanan, kapten kapal yang membawa mereka ke pulau tersebut mencoba membujuk mereka dan berkata kepada salah seorang dari mereka, “Calvert, kamu akan kehilangan nyawamu dan orang-orang yang bersamamu jika pergi ke tengah-tengah orang-orang yang ganas itu.” Tetapi Calvert menjawab, ”Kami telah mati sebelum kami datang ke sana.”

Apa yang dilakukan oleh anak-anak muda tersebut merupakan salah satu jawaban doa John Wesley, pendiri dari gerakan misi yang menaungi mereka, yang pernah berkata, ”Give me a hundred men who love God with all their hearts and fear nothing but sin, and I will move the world.” Ketiga pasang pemuda Inggris ini merupakan contoh orang yang mencintai Tuhan dengan sepenuh hati dan tidak takut apa pun, berani membayar harganya untuk taat kepada Allah, sekalipun risikonya adalah kehilangan nyawa. Itulah gambaran mereka yang memiliki iman yang kukuh kuat.

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Daniel dengan topik: “STRONG FAITH (IMAN yang KUKUH KUAT)”. Bacaan Sabda diambil dari Daniel 3:1`-30 dengan penekanan pada ayat 18. Sahabat, Apa reaksi seseorang ketika hidup dalam tekanan dan ancaman, apalagi ini berhubungan dengan nyawa?  Pasti akan mengalami ketakutan yang luar biasa, pasrah dan mungkin akan memilih untuk berkompromi daripada harus menanggung risiko. 

Tapi hal tersebut tidak dilakukan oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego, rekan-rekan Daniel.  Meski hidup dalam tekanan dan ancaman di Babel ketiga pemuda ini tidak melepaskan kepercayaannya dan kemudian menyangkal Tuhan seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang di zaman sekarang ini.  Iman mereka tetap kuat kuat. Mereka tetap teguh pendirian dan tidak terbawa arus! Dengan penuh keberanian ketiga pemuda itu memberikan kesaksian tentang kesetiaan mereka kepada satu-satunya Allah yang benar.

Suatu ketika  Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel  (ayat1), dan memberi titah bahwa siapa pun yang tidak mau menyembah kepada patung, mereka akan dilemparkan ke dapur perapian yang menyala-nyala (ayat 5-6). 

Karena ketiga pemuda itu tidak turut serta menyembah patung buatan raja, orang-orang Kasdim pun melaporkannya kepada raja sehingga raja memerintahkan supaya tiga pemuda itu dilemparkan ke dapur perapian.  Jawab ketiga pemuda itu,  “Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.”  (ayat 17-18).  Jawaban tersebut menimbulkan kegeraman yang luar biasa dalam diri raja sehingga tungku perapian pun dibuat 7 kali lebih panas dari yang biasanya (ayat 19).

Sahabat, apa yang terjadi?  Ketiga pemuda itu sama sekali tidak hangus terbakar oleh api yang menyala-nyala, padahal orang-orang yang mengangkat mereka hangus terbakar (ayat 22).  Melalui peristiwa itu nama Tuhan ditinggikan dan dipermuliakan;  dan sejak saat itu raja Nebukadnezar mengeluarkan titah baru yaitu rakyat Babel tidak boleh melakukan penghinaan terhadap Tuhan-nya Sadrakh, Mesakh dan Abenego!  Haleluya! Tuhan itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh melalui perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 16-18?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tantangan yang sukar merupakan kesempatan untuk memberikan kesaksian kesetiaan dan keteguhan iman. (pg).

Leave a Reply