+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

God Protects the Wailer

God Protects the Wailer

PEMELIHARAAN TUHAN. Tuhan menciptakan manusia pada hari terakhir, setelah segala sesuatu yang diperlukan manusia tersedia.  Kemudian Ia menempatkan manusia di taman Eden dan berfirman:  “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”  (Kejadian 1:28), dan  “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.”  (Kejadian 1:29).

Sahabat, bukan tanpa alasan jika Tuhan menciptakan manusia pada hari ke-6 setelah tumbuhan, hewan, dan musim diciptakan-Nya.  Ini menunjukkan bahwa Tuhan telah menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia.  Tuhan menciptakan tumbuh-tumbuhan dan sumber daya alam untuk menunjang kelangsungan hidup manusia.  Tuhan juga menyediakan udara segar untuk kita hirup setiap harinya.  

Tuhan memberikan gambaran tentang burung di udara dan bunga bakung di padang yang dipelihara-Nya (Matius 6:25-29), terlebih-lebih manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Dia  (Kejadian 1:26).  Tak perlu kita khawatir akan hidup ini, sebab Tuhan bertanggung jawab penuh atas kehidupan kita.  Tuhan yang akan memelihara hidup kita.

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Ratapan dengan topik: “God Protects the Wailer (Tuhan Melindungi  Sang  Peratap)”. Bacaan Sabda saya ambil dari Ratapan 3:49-66. Sahabat, Nabi Habakuk pernah bergumul seperti ini: “Tuhan, mengapa Engkau memakai bangsa Kasdim yang jauh lebih jahat untuk menghukum umat-Mu sendiri yang berdosa?” (Habakuk 1:12-17). Kadang apa yang Tuhan lakukan sulit diterima oleh akal sehat. Akan tetapi, Tuhan memang berdaulat. Dia bisa memakai siapa saja. Yang tidak boleh kita lupakan ialah, yang dipakai Tuhan pun kalau bertindak melampaui batasan yang ditetapkan oleh Tuhan,  akan dihukum pula!

Sang Peratap (Nabi Yeremia) mewakili umat sudah terbuka menerima hukuman Allah atas dosa-dosa mereka. Keterbukaan itu membawa pengharapan, bahwa setelah dihukum pasti ada pengampunan dan pemulihan. Akan tetapi, yang sulit justru masih harus dialami. Tuhan menghukum mereka memakai bangsa lain. Ternyata bangsa musuh tersebut bertindak melampaui batas. Bukan hanya bangsa tersebut, banyak bangsa lain yang mengambil kesempatan dalam kesempitan Yehuda. Mereka berdiri di atas penderitaan umat Tuhan!

Sahabat, Sang Peratap memohon agar Tuhan sendiri bertindak menyelamatkan mereka dari perlakuan yang kejam para musuh terhadap umat. Tuhan sendiri pasti bertindak adil, tetapi para musuh yang Tuhan pakailah yang bertindak melampaui batas, mereka bertindak sewenang-weang  (ayat 52-54; 59-63).

Sang Peratap meyakini bahwa Tuhan pasti mendengarkan seruannya karena Dia dahulu sudah pernah menolongnya (ayat 57-59). Dengan keyakinan itulah Sang Peratap berani memastikan para musuh pun tidak akan luput dari penghukuman Tuhan (ayat 64-66).

Sahabat, hampir selalu akan ada orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan orang lain. Anak Tuhan pun tidak luput dari dimanfaatkan seperti itu. Akan tetapi, tidak usah khawatir.Tuhan tahu menjaga milik-Nya. Mereka yang berniat jahat tidak akan mampu melawan Tuhan! Yang penting kita senantiasa terbuka di hadapan Tuhan, dan menjaga diri tidak ikut-ikutan mengail di air keruh. Haleluya! Tuhan itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 57-58?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Mungkin saat ini Sahabat sedang berada di  perigi  permasalahan hidup yang teramat berat, berseru-serulah kepada Tuhan, Ia pasti mau mendengar dan menolong. (pg).

Leave a Reply