CATCH those LITTLE FOXES
RUBAH-RUBAH KECIL. Rubah merupakan hewan omnivor (pemakan segala), tetapi makanan favoritnya buah-buahan. Rubah merupakan binatang kecil yang suka sekali merusak hasil panenan. Rubah mampu beradaptasi dalam segala musim dan lingkungan, bergerak secara diam-diam tapi sangat gesit, dan hanya meninggalkan jejak. Rubah bisa dikatakan pemburu yang ulung, ahli strategi, dan lihai menarik perhatian mangsa.
Sahabat, kitab Kidung Agung selain menggambarkan tentang hubungan antara Kristus sebagai kepala jemaat dengan orang percaya sebagai tubuh-Nya, juga menggambarkan tentang hubungan antara gereja-Nya dengan rumah tangga.
Dalam kehidupan bergereja dan berumah tangga seringkali kita tidak menyadari adanya persoalan-persoalan kecil yang seringkali dianggap remeh atau sepele, tapi kalau dibiarkan dapat merusak kehidupan rumah tangga, pekerjaan, dan bahkan pelayanan gereja. Kebanyakan fokus dan perhatian orang hanya tertuju kepada hal-hal besar, sedangkan hal yang kecil disepelekan, padahal dari yang kecil kalau terus dibiarkan dapat menjadi perkara besar yang membahayakan dan sulit teratasi kalau terlambat penanganannya.
Beberapa penafsir menganggap rubah-rubah yang ditulis Salomo dalam Kidung Agung 2 melukiskan hal-hal kecil yang bisa merusak hubungan dalam pernikahan. Karena itu tangkaplah rubah-rubah kecil itu. Catch those little foxes.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Kidung Agung dengan topik: “CATCH those LITTLE FOXES”. Bacaan Sabda saya ambil dari Kidung Agung 2:8-17 dengan penekanan ayat 15. Sahabat, entah apa yang istimewa dengan rubah sehingga Salomo menyebutkan hewan ini dalam syairnya (ayat 15). Mungkin ia memang benar-benar melihat sekawanan rubah ketika ia sedang jalan-jalan mengelillingi kebun anggur bersama kekasihnya.
Sahabat, ada beberapa penafsir menganggap rubah-rubah ini melukiskan hal-hal kecil yang bisa merusak hubungan dalam pernikahan. Karena kecilnya, seringkali luput dari perhatian. Rubah posturnya mirip anjing peliharaan, tampaknya tidak berbahaya. Namun, orang yang tahu sifat rubah yang merusak tidak akan membiarkannya. Kalau sekadar dihalau, rubah-rubah bisa datang kembali, Karena itu mereka perlu ditangkap untuk dihabisi.
Di dalam Alkitab hubungan pernikahan dipakai untuk menggambarkan hubungan Kristus dengan jemaat-Nya. Seperti hubungan pernikahan, hubungan kita dengan Tuhan juga sering dirusak oleh hal-hal yang tampaknya sepele. Dosa-dosa yang tidak diakui, kesibukan yang mengambil alih waktu persekutuan pribadi dengan Tuhan, kemalasan untuk bersaat teduh, kecintaan pada hobi yang melebihi kecintaan pada Tuhan. Silakan diteruskan sendiri daftarnya.
Sahabat, sepintas tidak berbahaya, kita masih ke gereja dan masih aktif terlibat dalam berbagai kegiatan gereja. Status kita sebagai anak Tuhan tidak berubah. Namun, kita tak lagi menikmati hubungan yang intim dan indah dengan Tuhan. Kebun anggur kita tak lagi semerbak, habis dilalap rubah. Rubah-rubah kecil apa yang harus kita tangkap dan bereskan di hadapan-Nya pada hari ini? Haleluya! Tuhan itu baik.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Hikmat apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 10-14?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Jangan sepelekan hal-hal kecil, karena perkara yang besar berawal dari perkara kecil! (pg).