+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

BELONG to GOD

BELONG to GOD

Sahabat, ada ungkapan pendek yang sudah akrab dalam kehidupan kita: “Hidup hanya sekali”. Ungkapan pendek tersebut menarik  cukup banyak orang untuk mengartikannya sesuai dengan keinginannya masing-masing.

Ada yang mengatakan karena hidup hanya sekali maka nikmatilah  hidupmu sepuas-puasnya tanpa menghiraukan apapun, masalah itu belakangan. Bahkan karena hidup itu hanya sekali, ada cukup banyak orang yang takut untuk mati. Ada yang mengatakan karena hidup hanya sekali maka gunakan hidupmu untuk hal-hal yang sangat berguna. Lalu, jika demikian beragamnya pemahaman soal tersebut, pertanyaannya adalah untuk siapakah kita saat hidup dan mati?

Rasul Paulus dalam Roma 14:8 memberikan jawab atas pertanyaan tersebut. Ia paparkan bagaimana seharusnya manusia hidup dan bagaimana menghadapi kematian. Untuk memberikan penjelasan “hidup hanya sekali” Paulus mendasarkan penjelasannya pada “pemilik hidup itu sendiri”. Kita diingatkan bahwa sesungguhnya hidup kita ini bukanlah milik kita pribadi tetapi milik Tuhan saja. Sesungguhnya kita kepunyaan Tuhan. Aku kepunyaan Tuhan. Belong to God.

Hari ini kita akan melanjutkan untuk belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “BELONG to GOD”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 44:1-8. Sahabat, menjadi kepunyaan Tuhan berarti kita selalu berada di sisi-Nya. Jika dalam kondisi tidak aman, kita tidak perlu takut, karena Tuhan selalu sigap untuk meraih dan menggenggam kita di dalam tangan-Nya. Kita dijaga dan dipelihara-Nya karena kita adalah kepunyaan-Nya yang berharga.

Israel, yang disebut sebagai keturunan Yakub, adalah umat yang telah dipilih oleh Tuhan. Dia membentuk mereka sejak dalam kandungan (ayat 1-2). Dia sanggup mengadakan keajaiban dalam karya-Nya, juga memberkati mereka dengan Roh-Nya dan masa depan yang baik (ayat 3-4).

Umat Israel juga  merasakan pemeliharaan Allah sudah terbukti sejak leluhur mereka, hingga dapat berkata: “… Aku kepunyaan Tuhan, …” (ayat 5). Menyandang nama Israel berarti menjadi umat kepunyaan Tuhan, Allah semesta alam, yang menjadi Raja dan Penebus bagi mereka (ayat 6).

Jika umat Israel sudah membuktikannya di antara bangsa-bangsa, siapakah yang kuasanya seperti Allah Israel? Tidak ada! Dialah satu-satunya Allah Yang Mahakuasa, tidak ada allah lain yang mampu menyamai kuasa-Nya (ayat 7). Karena itu, meski musuh dan bahaya mengancam, Tuhan berfirman: “Janganlah gentar dan janganlah takut, …” (ayat 8). Dialah Gunung Batu yang menyertai dan melindungi mereka selamanya.

Sahabat, Tuhan yang sama juga menjadikan kita umat-Nya. Dalam gelombang dan badai kehidupan, Dialah Allah yang berkuasa menaklukkan dahsyatnya ancaman. Dialah Allah yang merengkuh umat kepunyaan-Nya, memberikan penghiburan dan pertolongan agar kita dapat melewati serta menghadapi tantangan hidup. Kita sungguh aman sebagai milik kepunyaan-Nya. Kita dipegang oleh tangan-Nya hingga kita mampu melewati segala sesuatu; berjalan dengan kuat dan tangguh, tanpa menjadi gentar dan takut. Haleluya! Tuhan itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Nilai hidup apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 7 dan 8?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Habiskan hidupmu di dunia untuk mendatangkan kemuliaan bagi Tuhan agar kematianmu membawamu pada kemuliaan bersama Tuhan. (pg).

Leave a Reply