+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

The true UNDERSTANDING of GOD is the ROOT of our FAITH

The true UNDERSTANDING of GOD is the ROOT of our FAITH

Sahabat, ada cukup banyak orang yang berpendapat bahwa beriman berarti tidak dapat memakai akal budi. Ini pemikiran kurang tepat. Iman dan akal budi seharusnya dapat berjalan bersama karena akal budi kita juga diberikan oleh Allah.

Sesungguhnya pengenalan akan Allah merupakan pusat dari keselamatan kita dan dari semua pengalaman kerohanian kita yang benar. Kita diciptakan untuk mengenal Allah. Dalam Alkitab, pengenalan akan Allah hampir setara dengan keselamatan itu sendiri. Yesus sendiri berkata bahwa hidup yang kekal atau keselamatan berarti pengenalan akan Allah, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3).

Menjadi seorang percaya bukanlah pengalaman yang tanpa akal, tetapi mencakup pula hikmat dan pengertian. Menjadi orang percaya berarti sebuah hubungan yang begitu dekat dan intim dengan Allah, Pencipta Langit dan Bumi. Pengalaman hidup kita bercerita bahwa pemahaman yang benar  tentang  Allah  adalah akar dari iman kita. The true understanding of God is the root of our faith.

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “The true UNDERSTANDING of GOD is the ROOT of our FAITH”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 37:1-20. Sahabat, mendengar perkataan utusan Asyur, Hizkia mengoyakkan pakaiannya dan menyelubungi badannya dengan kain kabung, lalu masuk ke rumah Tuhan (ayat 1).

Hizkia sadar bahwa ia hanya dapat berharap kepada Tuhan, karena sejauh itu tidak ada negeri yang dapat melepaskan diri dari Asyur. Ia pun mengirim utusan kepada Yesaya untuk berdoa supaya Tuhan menghukum Asyur yang telah mencela Dia (ayat 4). Kemudian Yesaya mengirim pesan supaya Hizkia tidak takut karena raja Asyur akan pergi dan nantinya akan mati dibunuh di negerinya sendiri (ayat 7).

Lalu utusan Asyur kembali kepada Hizkia dengan sekali lagi menyuruh Hizkia untuk tidak percaya kepada Allahnya, sebab selama itu tidak ada allah yang dapat melepaskan negerinya dari tangan Asyur (ayat 9-13). Mendengar ini, Hizkia pergi ke rumah Tuhan dan berdoa agar Tuhan bertindak bagi nama-Nya yang telah dicela oleh Asyur dan menyelamatkan mereka dari tangan raja yang sombong itu (ayat 20).

Mengapa Hizkia tidak terpengaruh oleh fakta bahwa Asyur sudah menaklukkan banyak negeri? Itu  karena Hizkia memahami bahwa “… Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi” (ayat 16), sedangkan allah-allah lain hanya buatan tangan manusia, sebab itu dapat dibinasakan orang (ayat 18).

Sahabat, pengertian yang benar tentang Allah membuat Hizkia beriman kepada Allah. Maka kenallah Allah dengan baik agar kita bertumbuh dalam iman dan bertindak berdasarkan iman. Haleluya! Tuhan itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 16?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 20?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Hanya kepada Allah saja kita dapat bergantung dan berserah total. (pg)

Leave a Reply