+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

STRENGTHEN the Weak Hands

STRENGTHEN the Weak Hands

Sahabat, kita harus mengakui bahwa tidak mudah menjadi orang percaya. Masih cukup banyak yang mengira setelah percaya kepada Tuhan Yesus, kehidupan akan lancar dan bebas hambatan. Sejatinya, Allah tidak pernah menjanjikan hal tersebut.

Selama kita masih hidup di dunia, kita pasti akan mengalami persoalan hidup: Sakit, masalah keluarga, perselisihan, masalah keuangan, dan pergumulan lainnya yang bisa saja berkepanjangan.

Bahkan dalam menghadapi pergumulan hidup, seringkali tangan kita lemah dan lesu bahkan lutut kita pun goyah. Kita tidak mampu lagi menghadapi permasalahan hidup yang menerpa kita. Ada banyak masalah yang terbentang di hadapan kita yang tidak bisa kita hindari dan kita pun bingung mana yang harus kita selesaikan lebih dulu. Kita hampir putus asa dalam menghadapinya.

Hanya Tuhan yang dapat menguatkan tangan yang lemah lesu. Strengthen the weak hands.

Hari ini kita akan melanjutkan untuk belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “STRENGTHEN the Weak Hands”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 35:1-10 dengan penekanan pada ayat 3. Sahabat, Yesaya dalam tulisannya beribu-ribu tahun yang lalu, telah menuliskan sebuah prinsip penting bagi kita, yaitu agar kita MENGUATKAN TANGAN YANG LEMAH LESU dan MENEGUHKAN LUTUT YANG GOYAH (ayat 3).

Tangan yang lemah lesu berbicara tentang orang-orang yang sudah tidak mampu melakukan hal lain, yaitu orang-orang yang sudah mengalami masalah berat dan sudah tidak tahu harus berbuat apa lagi. Sementara itu lutut yang goyah menggambarkan orang-orang yang sudah tidak dapat berdiri dan bangkit karena masalah yang ia hadapi. 

Sahabat, Tuhan meminta kita untuk mengabarkan berita sukacita ini: “Kuatkan hati dan jangan takut” (ayat 4a). Satu-satunya alasan yang membuat kita boleh kuat dan tidak takut adalah karena kita memiliki Allah (ayat  4b). Kita memiliki Allah yang luar biasa, yang mampu datang dengan kekuasaan-Nya yang tidak terbatas untuk menyelamatkan kita. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita juga mengabarkan berita sukacita itu kepada orang lain yang membutuhkan, kepada orang-orang yang tangannya sudah lemah lesu, kepada orang-orang yang lututnya sudah goyah.

Adakah orang-orang yang membutuhkan kita yang saat ini sedang ada di sekitar kita? Adakah orang-orang di sekitar kita yang tangannya lesu dan lututnya goyah? Mungkin orang itu sesama anggota jemaat di gereja kita, atau mungkin teman sekantor, atau mungkin dia tetangga kita? Sudahkah kita membantunya? Hanya ada satu jalan untuk masalah mereka, yaitu Yesus Kristus. Ia akan memberi kelegaan kepada orang-orang yang mau datang kepada-Nya (Matius 11:28).

Tugas kita adalah menuntun orang-orang tersebut kepada Yesus, melalui perkataan kita, perbuatan kita, atau dengan cara-cara pendekatan lainnya. Mari kita menguatkan orang-orang yang lemah dan membutuhkan kita.

Sahabat, jadilah sama seperti Kristus yang memberikan solusi kepada mereka, sehingga mereka menemukan jalan keluar dalam hidupnya. Karena itu, jadilah kita menjadi orang yang menolong dan menguatkan Saudara kita yang lemah lesu agar mereka mendapatkan pertolongan. Haleluya! Tuhan itu baik. 

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 5-6a?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari 6b-7?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Jangan pernah berhenti berharap kepada Tuhan. (pg).

Leave a Reply