+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

How Great My God is

How Great My God is

Sahabat, salah satu himne favorit saya terdapat di buku “Puji-Pujian Rohani 1 No. 171 dengan judul: “Betapa Mulia-Mu”. Dalam bahasa Inggris lagu tersebut berjudul: “How Great Thou Art”. Dalam buku nyanyian berbahasa Indonesia banyak  diterjemahkan menjadi: “Besarlah Allahku” 

Syair asli lagu tersebut berasal dari puisi Swedia yang berjudul “O Store Gud”, yang ditulis oleh seorang pendeta Swedia bernama Carl Boberg pada tahun 1886. Selain pengkhotbah evangelikal yang terkenal di masanya, Boberg juga seorang editor sukses di Sanningsvittnet.

Ada pun inspirasi yang melatarbelakangi penulisan teks lagu tersebut muncul saat kunjungannya di pantai sebelah tenggara Swedia. Ia terjebak dalam hujan angin ribut disertai petir dan guntur di tengah hari. Setelah badai itu berlalu, sayup-sayup ia mendengar kicauan indah dari burung-burung di atas pohon di sekitar pantai itu. Pengalaman itu mendorong Boberg bertelut, berdoa, menyembah Allah yang Mahabesar. Ia mengabadikan pengalaman itu melalui pujian dan penyembahan terhadap Allah:  Betapa besar Allahku. How Great My God is.

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “How Great My God is”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 40:12-31. Sahabat, Kita bisa menyimak bahwa TUHAN sebagai PENCIPTA:  Begitu luar biasa pengetahuan-Nya (ayat 12), kebijaksanaan-Nya (ayat 13-14), kebesaran-Nya (ayat 15-17), keagungan-Nya (ayat 22-24), dan kekuasaan-Nya (ayat 26).

Anehnya, segala keluarbiasaan Tuhan tersebut sering kita lupakan. Bahkan, Allah sering kita pertanyakan dalam hidup ini ketika hidup kita sedang berada dalam tekanan berat. Sebagaimana dalam ayat 27, orang Israel mempertanyakan Tuhan yang seolah tidak peduli dan tidak melihat kesusahan mereka dalam pembuangan. Beban tersebut menutupi pikiran dan hati mereka untuk melihat, menyadari, dan memercayai Tuhan sebagai Allah sumber kekuatannya (ayat 29-31).

Sahabat, bacaan kita pada hari ini mengingatkan kita akan beberapa hal:

Pertama, kita harus melihat alam sekeliling kita untuk kembali menyadari bahwa Tuhan  Sang Pencipta segala sesuatu bukan Pribadi yang lemah, Dia Pribadi yang luar biasa, Dia  mengetahui persis apa yang sedang terjadi dalam hidup kita.

Kedua, kita tidak boleh menyamakan dan membanding-bandingkan  Allah dengan apa pun dan siapa pun, karena Ia adalah Pencipta, sementara kita dan segala hal yang ada di dunia ini adalah ciptaan-Nya. Jangan sampai Tuhan Pencipta yang kekal kita gantikan dengan berhala yang fana.

Ketiga, kita harus senantiasa bergantung pada Tuhan karena hanya Dialah sumber hidup dan kekuatan kita. Untuk itu, kita seharusnya  tetap percaya dan bergantung sepenuhnya pada-Nya.  Ingatlah, Tuhan tidak akan pernah mengecewakan kita. Harus selalu kita ingat bahwa pertolongan-Nya datang pada waktu yang Dia tentukan, bukan pada waktu yang kita tentukan. Mana mungkin kita mengatur Dia, Sang Pencipta?

Sahabat, karena itu sudah selayaknya kita bersyukur memiliki Allah yang begitu luar biasa, begitu dahsyat.  Apa pun yang akan kita hadapi, kita tidak perlu merasa kecil hati dan gentar, karena Tuhan Sang Pencipta senantiasa bersama kita. Haleluya! Tuhan itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Hikmat apa yang Sahabat peroleh dari perenungan pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 27?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tuhan itu kasih dan Mahakuasa. Dia Mahadasyat. (pg).

Leave a Reply