+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

KEANGKUHAN mendatangkan HUKUMAN

KEANGKUHAN mendatangkan HUKUMAN

Sahabat, kapan biasanya kita mendengar orang meratap dan berkabung?  Ketika kita menghadiri sebuah acara pemakaman, atau ketika kita ditinggalkan oleh orang yang terkasih untuk selama-lamanya  Saat kita sedang berada di rumah duka dalam keadaan meratap dan berkabung saat itulah kita menyadari betapa fananya kehidupan manusia di dunia ini;  dan kita pun diingatkan untuk lebih memperhatikan hidup, tidak lagi sembrono dan menghargai betapa pentingnya waktu dan kesempatan.

Dalam kitab Yesaya 15:2 dinyatakan bahwa ratapan dan perkabungan harus dialami oleh orang-orang di Moab.  Tuhan menjatuhkan hukuman dan malapetka atas mereka oleh karena mereka memberontak kepada Tuhan dan melakukan banyak kejahatan. 

Kita tahu bahwa orang-orang Moab adalah keturunan Lot dari hasil inses (persetubuhan   sedarah)  dengan anak kandungnya.  Suku bangsa Moab dikenal sebagai suku bangsa yang keras kapala dan tegar tengkuk. Suku bangsa Moab adalah suku bangsa yang angkuh, mereka lupa akan asal-usul mereka yang dicap menjadi kekejian bagi TUHAN, bahkan sampai TUHAN melarang suku bangsa Moab untuk masuk menjadi bagian di dalam rumah TUHAN (Ulangan 23:3). Keangkuhan mereka mendatangkan hukuman yang mengerikan.

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “KEANGKUHAN mendatangkan HUKUMAN”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 15:1 – 16:14. Sahabat, Allah mengizinkan Asyur menghancurkan dua kota paling penting di Moab, yaitu Ar-Moab dan Kir-Moab dalam satu malam (Yesaya 15: 1).

Penduduknya berlarian karena tidak bisa menyelamatkan diri. Siapa yang mampu menolong mereka? Orang Moab pergi ke bukit-bukit penyembahan untuk menyembah dewa-dewi sembahan mereka di Dibon (Yesaya 15:2), padahal berhala itu hanya diam dan tidak mampu berbuat apa-apa. Tindakan mereka itu membuat Allah makin murka.

Jeritan dan perkabungan terdengar di seluruh kota. Tentara yang gagah sekalipun tak mampu bertindak. Atas segala penderitaan yang terjadi, Yesaya menjerit karena tak sanggup menyaksikannya (Yesaya 15:2-9).
Gambaran dari penghakiman dan penghukuman TUHAN kepada Moab dipaparkan dalam Yesaya 16:7-8.


Sahabat, Allah bukan tidak pernah memberikan peringatan kepada Moab agar bertobat, menanggalkan keangkuhannya, lalu berpaling kepada Allah dan menyembah-Nya. Ada keselamatan melalui takhta Daud.

Rencana Allah untuk menyelamatkan Moab dari kebinasaan bukan tidak pernah disampaikan nabi kepada mereka. Karena keangkuhan, mereka tidak mau mendengarkan dan tunduk kepada perkataan Allah.

Peristiwa kehancuran Moab membuktikan bahwa Allah tidak kompromi terhadap umat yang menyembah berhala. Tetapi melalui Mesias, Allah menyediakan keselamatan bagi mereka yang mau bertobat dan setia kepada-Nya.

Sahabat, keangkuhan  akan mendatangkan penghakiman dan penghukuman. Di satu sisi,  keangkuhan seseorang akan membuatnya mengandalkan dirinya sendiri; dan di sisi yang lain,  keangkuhan itu membuatnya menolak TUHAN dan tidak percaya kepada-Nya.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Apa yang Sahabat pahami dari Yesaya 15:2-9?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari Yesaya 16:7-8?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: “Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.”  (Ayub 5:17). (pg).

Leave a Reply