FAJAR PAGI atau MALAM GELAP?
Sahabat, ada ungkapan yang menyatakan bahwa KESEMPATAN tidak datang untuk kedua kalinya. Oleh karena itu jangan pernah sia-siakan setiap kesempatan yang ada. Banyak orang yang menyesal begitu rupa saat kesempatan itu tidak digunakan dengan baik. Yang ada tinggallah penyesalan.
Apakah Allah juga hanya sekali saja menyediakan kesempatan untuk bertobat? Allah itu memang adil, Dia dengan tegas akan menghukum orang yang melakukan segala bentuk dosa. Allah tidak pernah kompromi dengan dosa. Namun, Allah juga berlimpah dengan kasih karunia. Dia selalu mengampuni dan memberi kesempatan kepada siapa pun yang mau berbalik kepada-Nya.
Sahabat, ada sebuah ungkapan yang mengatakan Our God is the God of second chance. Begitu panjang sabar dan kasih setia Tuhan, sehingga Dia terus berulang-ulang memberikan kita kesempatan demi kesempatan untuk berubah, berbalik dari jalan-jalan yang sesat untuk kembali ke jalan Tuhan. Alkitab mencatat begitu banyak kisah mengenai pertobatan, pengampunan dan pemulihan. Terbuka kesempatan untuk bertobat. Tersedia pilihan: Fajar pagi atau malam gelap?
Hari ini kita akan melanjutkan untuk belajar kitab Yesaya dengan topik: “FAJAR PAGI atau MALAM GELAP?”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 21:11-12. Sahabat, bacaan kita pada hari ini menceritakan tentang malapetaka yang dialami oleh Duma, yaitu nama lain dari Edom yang selalu bermusuhan dengan Israel. Dikisahkan, orang Edom bertanya kepada Sang Pengawal (Yesaya): Kapan MALAM akan berlalu (ayat 11). Malam adalah simbol kegelapan yang mereka alami akibat penghukuman Allah.
Yesaya menjawab bahwa PAGI akan datang dan malam juga akan tiba (ayat 12). Pagi merupakan simbol sinar pengharapan dari Allah, sedangkan malam berarti penghukuman dari Allah. Hal itu menunjukkan bahwa penghukuman dan anugerah dari Allah bisa terjadi bersamaan. Dengan demikian, pilihan dan respons Edom akan menentukan anugerah atau penghukuman dari Allah. Fajar pagi atau malam gelap?
Sahabat, jawaban Sang Pengawal terhadap seruan orang Edom menunjukkan besarnya kasih karunia Allah kepada setiap orang. Meskipun Allah tidak kompromi terhadap dosa, namun tidak selamanya Dia murka. Asalkan Edom mau bertobat dan berbalik, maka Allah akan mengampuni dan mengasihinya (Mazmur 103:6-14). Jika memilih FAJAR PAGI, Edom harus mencari Allah, beriman, menyembah-Nya, dan tidak lagi hidup dalam dosa.
Firman Allah tersebut juga berlaku bagi kita. Alkitab sudah memaparkan betapa MENGERIKANNYA MALAM, yaitu penghukuman Allah karena kegelapan dosa. Sebab ketika Allah telah menumpahkan penghukuman, maka tidak ada yang dapat luput. Mengerikan bukan? Gelap gulita. Namun di sisi lain, ada fajar pagi yang penuh kasih karunia, kebahagiaan, dan pengharapan baru.
Sahabat, oleh karena itu, marilah kita memilih fajar pagi, yaitu kesempatan bertobat di hadapan Allah. Marilah kita mencari Allah dan bergantung penuh kepada-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita. Tangan Allah yang penuh kasih pasti terbuka menerima kita. Haleluya!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Hikmat apa yang Sahabat dapatkan dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari Mazmur 103:6-14?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Selagi Tuhan memberi kesempatan, gunakan sebaik mungkin supaya tidak ada penyesalan di kemudian hari! (pg).