+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

ALLAH Melimpahkan BERKAT dalam KERUKUNAN

ALLAH Melimpahkan BERKAT dalam KERUKUNAN

Sahabat, di lingkungan tempat tinggal kita ada istilah Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW)   RT dan RW dibentuk dengan tujuan untuk membangun kerukunan antarwarga dalam lingkup kecil.  Mengapa kerukunan itu penting?  Sebab bila masing-masing warga memiliki hubungan yang dekat dan saling mengenal satu sama lain, mereka bisa bekerja sama dan saling tolong-menolong sehingga tidak ada jurang pemisah di antara mereka. 

Kerukunan, di masa sekarang sepertinya sudah menjadi sesuatu yang sulit ditemukan. Beberapa puluh tahun yang lalu, slogan “gotong royong” di kampung-kampung menggambarkan betapa indahnya hidup dalam kebersamaan.

Di lingkup yang lebih kecil, keluarga, kerukunan pun mulai memudar. Mengapa hal ini bisa terjadi? Semua ini berawal dari sikap egois yang telah meracuni pola pikir masing-masing individu. Hubungan antar anggota dalam keluarga retak karena egoisme yang mendominasi. Kita seakan lupa tentang janji Tuhan yang diberikan-Nya bahwa: Allah melimpahkan berkat dalam kerukunan.

Untuk lebih memahami topik tentang: “ALLAH Melimpahkan BERKAT dalam KERUKUNAN”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 133:1-3 dengan penekanan pada ayat 1. Sahabat, Allah melimpahkan berkat dalam kerukunan. Cara hidup yang penuh konflik dengan sesama dan keluarga tidak akan pernah mendatangkan kebaikan.

Sebaliknya, keegoisan, kemarahan, dan pertengkaran hanya akan menimbulkan kehancuran yang begitu parah. Ketiadaan kerukunan akan meretakkan dan menghancurkan sebuah keluarga. Namun, mereka yang hidupnya rukun memiliki keuntungan besar! Di sanalah berkat-berkat Tuhan dicurahkan dan Allah hadir dan berdiam dalam keluarga yang rukun.

Sahabat, keluarga yang rukun tidak tercipta dengan sendirinya, tapi perlu diusahakan, dipupuk dan dibina dari hari ke sehari.  Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk membangun kerukunan dalam sebuah keluarga. Pertama,  sediakan waktu bersama.  Membangun mezbah keluarga atau melakukan saat teduh bersama adalah momen terbaik.  Kita juga dapat menyediakan waktu bersama dengan keluarga untuk kegiatan-kegiatan tertentu, misalnya makan bersama di luar pada waktu akhir pekan atau pergi piknik ke tempat wisata.  Ketika keluarga hidup rukun dan kompak, ikatan emosi antar anggota keluarga akan semakin kuat.

Kedua, praktikkan kasih.  Keluarga adalah gereja terkecil, tempat awal kita mempraktikkan kasih.  Kasih dapat dinyatakan dengan saling peduli, memperhatikan, menghargai, menghormati dan menolong.   Jika kita mau dikasihi kita pun harus belajar mengasihi;  kalau kita tidak mau disepelekan, kita pun tidak boleh menyepelekan orang lain, oleh karena itu,  “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”  (Galatia 6:2).

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Hikmat apa yang Sahabat peroleh dari perenunganmu pada hari ini?
  2. Tolong bagikan usaha-usaha yang kamu lakukan untuk meningkatkan kerukunan dalam keluargamu.

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Di mana ada kerukunan, di situlah Tuhan memerintahkan berkat-berkat-Nya. (pg).

Leave a Reply