Tinggal SATU TAHUN Saja
Sahabat, hampir setiap orang percaya akan mudah berkata, “Tuhan pasti akan menepati janji-Nya kepada kita.” Namun, bagaimana sikap kita dalam menantikan janji Tuhan itu? Kita sering kurang percaya kalau Tuhan sanggup menggenapi janji-Nya, dan kurang sabar untuk menantikan penggenapan janji-Nya.
Untuk mengalami penggenapan janji Tuhan, kita harus bersabar menanti-nantikan waktu Tuhan. Kesabaran adalah bagian dari proses ujian yang mesti kita jalani, seperti seorang petani yang harus bersabar menantikan hasil panen (Yakobus 5:7). Mengapa ada orang percaya yang tidak menikmati janji-janji Tuhan? Karena mereka tidak sabar. Mereka berdoa meminta sesuatu kepada Tuhan, maunya saat itu juga Tuhan mengabulkan permintaannya. Mereka tidak mau menunggu lama-lama. Di Zaman Now yang mengedepankan serba instan, kesabaran menjadi barang langka. Sahabat, bersabarlah, tinggal satu tahun saja.
Untuk lebih memahami topik tentang: “Tinggal SATU TAHUN saja”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kejadian 17:1-27 dengan penekanan pada ayat 21. Sahabat, Allah terus-menerus mengulangi perjanjian-Nya kepada Abraham, yaitu Abraham akan mempunyai keturunan dan tanah Kanaan akan diberikan Allah kepada keturunan Abram (ayat 2-8).
Allah mengikat perjanjian-Nya dengan sebuah tuntutan bahwa Abram harus hidup taat sesuai dengan kehendak-Nya, hidup tak bercela, dan setiap kaum laki-laki harus disunat. Dengan sunat maka hidup baru dimulai dan hidup lama berlalu. Di sini, sunat merupakan tanda keselamatan bagi keturunan Abram (ayat 9-10). Selain itu, sunat dapat dipahami sebagai meterai karya kasih Allah.
Sahabat, Allah juga mengubah nama Abram menjadi Abraham, sedangkan Sarai menjadi Sara. Nama “Abram” berarti bapak yang diagungkan, sedangkan nama “Abraham” berarti bapak banyak bangsa. Sedangkan nama “Sara” berarti ia akan menjadi ibu raja-raja. Perubahan nama ini MENEGASKAN bahwa JANJI ALLAH PASTI DIGENAPI .
Kemudian Tuhan meyakinkan Abraham, “ … perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga.” (ayat 21). HANYA TINGGAL SATU TAHUN SAJA, janji Tuhan pasti mewujud.
Sahabat, ketika Allah menginginkan hal-hal yang tampak mustahil terjadi dalam hidup, justru kita kadang meragukan kemampuan Allah. Akal budi kita sering kali menjadi persoalan utama. Ketidakmampuan pikiran manusia memahami cara kerja Allah membuat manusia menganggap rancangan Allah sebagai kemustahilan. Memang dibutuhkan kerendahan hati, ketaatan, ketekunan, dan kesabaran kita untuk melihat bagaimana Tuhan menggenapi janji-Nya.
Tuhan juga memberikan janji-janji-Nya kepada kita. Keseluruhan janji itu tertulis di Alkitab, di antaranya janji penyertaan (Matius 28:20), janji pemenuhan (Filipi. 4:19), dan janji kehidupan yang penuh damai sejahtera (Yohanes 14:27). Faktanya, janji Allah bukan sekadar perkataan manis, melainkan sudah teruji kebenarannya! Maukah kita memercayainya?
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Apa respons Abraham setelah mendengar penegasan janji Tuhan? (Ayat 17-18)
- Setelah Allah selesai berfirman kepada Abraham dan kemudian meninggalkan Abraham, apa yang segera dikerjakan oleh Abraham? (Ayat 23-27)
Selamat sejenak merenung. Yakinlah: Apabila kita menemukan sosok pribadi yang tidak pernah ingkar janji, Dia itu pasti adalah Tuhan! (pg)