+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

KISAH PERSAHABATAN Abraham dan Efron

KISAH PERSAHABATAN Abraham dan Efron

Apakah perbedaan antara teman dan sahabat? Sahabat sejati adalah ia yang tetap menemanimu pada saat semua teman pergi menjauhimu. Teman biasa adalah seseorang yang hanya mengenalmu. Namun sahabat adalah ia yang mengenal kebaikan dan keburukanmu, namun tetap menerimamu dengan apa adanya. Hubungan antar  sahabat bisa begitu kuat karena bisa memaknai hubungan tersebut.

Sahabat, sesungguhnya selain keluarga, biasanya sahabatlah orang terdekat dalam hidup, tak jarang ia menjadi satu-satunya tempat pelarian, di saat   kebingungan mencari solusi atas masalah yang sedang kita hadapi. Dengan begitu betapa besarnya peranan seorang  sahabat.

Untuk lebih memahami topik tentang: “KISAH PERSAHABATAN Abraham dan Efron”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kejadian 23:1-20 dengan penekanan pada ayat 10-11. Sahabat,  pada usia 127 tahun Sara meninggal di daerah asing, yaitu Hebron, tanah Kanaan.

Kematian Sara membuat Abraham terpukul dan berduka. Selama ini Sara telah menemaninya dalam suka dan duka. Mereka mengalami bagaimana janji Tuhan tentang ahli waris digenapi dalam kehidupan mereka. Semua kenangan tentang Sara membuat Abraham meratap dan menangis.

Sahabat, sebagai rasa hormat dan terima kasihnya, Abraham ingin memberikan tempat pembaringan terakhir yang terbaik bagi Sara. Karena itu, ia meminta izin kepada bani Het untuk menguburkan istri tercintanya di tanah asing. Abraham juga meminta agar diperbolehkan membeli sebidang ladang dan sebuah gua Makhpela untuk kuburan Sara.

Akan tetapi, Efron bin Zohar, sang pemilik, ingin memberikan kepada Abraham secara gratis. Bagi Efron, persahabatan dan persaudaraan dengan Abraham jauh lebih bernilai daripada sebidang tanah atau sejumlah uang.

Sahabat, kisah kematian Sara dan pertolongan Efron adalah kisah persaudaraan, persahabatan  dan cinta kasih yang melampaui sekat dan batas suku, bangsa, bahasa, dan ikatan darah. Itulah persaudaraan sejati yang dikehendaki Tuhan kepada manusia.

Sesungguhnya manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia perlu berelasi dengan sesamanya. Entah itu kerabat, tetangga, teman pelayanan, teman kuliah, teman kerja,  dan lain-lainnya. Persaudaraan dan persahabatan itu sungguh penting. Allah menghendaki setiap orang dapat berbagi dengan sesamanya dalam keragaman. 

Sahabat, hari ini kita belajar bahwa di saat-saat sulit dan menyedihkan seperti kehilangan atau kemalangan yang kita alami, di situ kita tetap dapat  merasakan kemurahan dan janji Tuhan, melalui sahabat-sahabat  kita.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaam kita pada hari ini, bagikanlah pemahamanmu tentang persahabatan.

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hatimu: Allah kita setia! Di tengah ketidakpastian yang terjadi Ia tetap menunjukkan kemurahan-Nya melalui sahabat-sahabat kita. (pg).

Leave a Reply