+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

MENGELUH lagi, MENGELUH lagi

MENGELUH lagi, MENGELUH lagi

Setiap hari saya awali dengan mengingat dan merenungkan kebaikan Tuhan. Selanjutnya mengisi hati dan  pikiran  dengan ucapan syukur. Saya yakin itu akan membuat hari-hari kita jauh lebih indah untuk dijalani, meski masalah tetap belum hilang dan masih harus dihadapi. Ingatlah! Hati yang sudah panas sejak pagi akan membuat hari tidak lagi menyenangkan untuk dilalui. Karena itu, mengapa mengeluh lagi, mengeluh lagi?

Untuk lebih memahami topik tentang: “MENGELUH lagi, MENGELUH lagi”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Bilangan 11:1-35. Sahabat, kitab Bilangan 11  menunjukkan betapa umat Israel gagal dalam perjalanan iman mereka. Padahal mereka mulai dengan semangat dan optimisme yang tinggi (Bilangan 10:29, 35-36). Dicatat di bacaan kita pada hari ini,  dua kali sungut-sungut  umat Tuhan yang mengakibatkan murka Tuhan dan penghukuman-Nya (ayat 1-3; 4-6, 31-35).

Sahabat, apa isi keluhan umat? Pada kali pertama, tidak disebutkan secara spesifik. Yang pasti perjalanan di padang gurun itu berat dan melelahkan. Mereka telah meninggalkan kaki gunung Sinai yang relatif lebih subur. Padahal, roti Manna menyertai mereka setiap hari tidak putus-putusnya.

Keluhan kedua membongkar isi hati mereka! Isi hati mereka ternyata mengeluh  masalah perut (ayat 4-6). Mereka sudah mengalami pembebasan Tuhan dari perbudakan Mesir yang berat sehingga mereka mengerang (Keluaran 2:23), namun mereka sepertinya rela balik ke Mesir menjadi budak lagi demi kepuasan perut mereka (bdk.  Bilangan 14:2-4)! Tuhan memberikan daging yang mereka minta (ayat 18-20), tetapi kerakusan mereka dihukum Tuhan dengan berat (ayat 31-35).

Sangat wajar kalau Musa ikut mengeluh karena sungut-sungut umat bukan hanya menjengkelkan, tetapi juga berpotensi rusuh. Apakah Musa sempat meragukan Tuhan (ayat 21-22)? Tuhan mengerti pergumulan Musa sehingga Ia memperlengkapi kepemimpinan Musa dengan para tua-tua yang dipenuhi-Nya dengan Roh-Nya untuk membantu mengurusi umat yang sepertinya menjurus ke arah tidak terkendali.

Saat menempuh perjalanan di padang gurun, setelah terbebas dari perbudakan di Mesir, sebenarnya banyak sekali mukjizat yang Tuhan nyatakan. Suatu kehidupan yang luar biasa karena Tuhan sendiri menyertai, menuntun, memelihara dan membela mereka.  Meski demikian orang-orang Israel tidak pernah merasa puas dan selalu mengeluhkan nasib mereka, serta membanding-bandingkan dengan kehidupan kala berada di Mesir, padahal di sana mereka hanya budak. 

Sahabat, berjalan dengan iman ternyata tidak mudah! Kita cenderung mau melihat segala sesuatu berjalan lancar, tidak ada masalah. Padahal cara Tuhan memimpin umat-Nya tidak demikian. Tuhan memimpin dengan hikmat-Nya yang tidak terselami, dan kita diminta percaya penuhdan taat.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, bagikanlah pelajaran yang dapat kamu petik mengapa umat Israel selalu mengeluh dan bersungut-sungut? Selamat sejenak merenung. Tuhan menuntun, menolong, dan memberkati kita. (pg)

Leave a Reply