Aku PERCAYA kepada TUHAN
Sahabat, hampir semua orang ingin terlepas dari masalah, tetapi pada kenyataannya masalah senantiasa ada dalam kehidupan ini. Selain itu cukup banyak juga orang yang ingin lari dari masalah, tetapi yang terjadi justru sebaliknya: Ketika ia lari dari masalah, masalah-masalah lain justru bermunculan.
Masalah memang tidak dapat dihindari, tetapi harus dihadapi. Salah satu cara menghadapi masalah adalah dengan berharap kepada Allah. Berharap kepada Allah tidak dimaksudkan bahwa kita hanya diam dan menunggu Allah turun tangan untuk mengatasi masalah kita. Namun, berharap kepada Allah di sini lebih berarti bahwa kita MEMERCAYAKAN segenap hidup kita kepada Allah dengan sepenuh hati.
Untuk lebih memahami topik tentang: “Aku PERCAYA kepada TUHAN”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 56:1-14 dengan penekanan pada ayat 5. Sahabat, Sejak dari muda Daud berada dalam kesesakan. Bahkan ia tidak dapat tinggal tenang di satu tempat karena dirinya dikejar-kejar musuh. Mazmur 56 ditulis pada saat Daud berada dalam penahanan Filistin dan ia menaikkan permohonan kepada Allah.
Tentu Daud sangat ketakutan. Dikepung musuh, tanpa daya. Hal itu tampak pada seruannya (ayat 2-3, 6-7). Namun justru di saat ia tidak berdaya, Daud berseru kepada Tuhan dan mengangkat hatinya kepada-Nya. Maka muncullah seruan iman yang sampai diulang, “… kepada Allah aku percaya, aku tidak takut …” (ayat 5, 11-12).
Sahabat, seruan iman tersebut mengubah perasaan Daud dari ketakutan menjadi berpengharapan. Daud tahu, Tuhan peduli kepadanya (ayat 9). Oleh karena itu, Daud tahu bahwa musuh tidak dapat menyakitinya (ayat 10). Oleh karena keyakinan yang kuat tersebut, Daud berani bernazar dan memastikan diri akan membayar nazar tersebut (ayat 13-14).
Belajar dari hidup Daud, Tuhan mengingatkan bahwa kehidupan orang yang
berkenan di hadapan-Nya tidak lepas dari kesesakan dan penganiayaan. Meski begitu, ingatlah bahwa Tuhan melihat setiap tetesan air mata. Ini memperlihatkan bahwa Tuhan peduli dan akan memberi kemenangan iman kepada kita. Marilah kita bersabar dalam menghadapi penderitaan. Hendaklah kita senantiasa bersukacita dan mengucap syukur kepada-Nya. Dengan ini, kita dapat memahami kehendak Tuhan di balik penderitaan.
Sahabat, Daud atau siapa pun di muka bumi ini. Saat kita menaruh harap hanya kepada-Nya, Dia akan bertindak memberikan kekuatan baru pada kita (Yesaya 40:31) dan juga memukul mundur semua musuh yang berniat jahat kepada kita. Waktu kita takut, mari katakan “Aku PERCAYA kepada TUHAN … Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?”
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Apa yang dialami Daud pada saat itu? (Ayat 3, 6-7)
- Lalu apa yang menjadi keyakinan Daud? (Ayat 5, 8, 10-12)
- Bagaimana Daud menggambarkan apa yang Allah sedang kerjakan atas dirinya? (Ayat 9)
- Pada akhirnya, apa yang mendorong Daud membuat nazar? (Ayat 13 dan 14)
Selamat sejenak merenung. Sahabat, tetaplah percaya kepada Tuhan dalam situasi dan kondisi sesulit apapun. Renungkan firman-Nya dan bergembiralah karena Tuhan ada di pihak kita. (pg)