ReKat: IMAN yang KUKUH (26 Januari 2022)
Bacaan Sabda: Mazmur 44 : 1 – 27
KESAKSIAN 1:
Kami (saya dan istri) jujur mengakui bahwa seiring bertambahnya usia, tubuh kami juga semakin melemah. Istri saya mengalami masalah dengan pengapuran sendi lutut sehingga kedua lutut istri saya diganti dengan lutut buatan dari titanium. Selain itu istri saya juga bermasalah dengan jantungnya. Terakhir pada tanggal 17 Desember 2021 istri saya menjalani operasi, dipasang alat pacu jantung.
Sedangkan saya sendiri beberapa kali menjalani operasi, pertama karena kecelakaan, kedua operasi batu ginjal, kemudian operasi hernia sebelah kiri, operasi katarak bergantian untuk kedua mata, dan terakhir pada tanggal 5 Januari 2022 operasi hernia yang di sebelah kanan.
Bersyukur kepada Tuhan Yesus bahwa saat ini saya dan istri dalam keadaan sehat, sukacita, dan semangat oleh karena kasih setia Tuhan Yesus.
Benarlah firman yang tersurat di 2 Korintus 4 : 16; “Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun nanusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.” Sedangkan dalam Roma 8:36-37 ada tertulis: “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan. Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.”
Demikianlah pengalaman iman kepada Tuhan di masa tua kami. Semoga jadi berkat. (Haryono).
KESAKSIAN 2:
Sahabat, kami sebagai orang beriman juga harus melewati saat-sat yang sulit. Berikut saya akan menyaksikan pertolongan Tuhan dalam kehidupan saya dan keluarga. Tepatnya pada tahun 2014, anak bungsu kami Jonathan lagi masuk kuliah di Universitas Kristen Petra Surabaya, dan beberapa bulan setelah itu saya juga memasuki masa pensiun. Ya pada saat itu kami merasa bingung , terutama anak saya, dia khawatir kalau tidak bisa melanjutkan kuliahnya.
Syukur pada saat itu saya tidak merasa gentar karena saya tetap berpegang pada janji Allah di Yeremia 17: 7, Keluaran 14:14 dan beberapa ayat Firnan Tuhan yang lain. Bahkan dengan adanya masalah ini, saya merasa memiliki hubungan yang semakin erat dengan Tuhan
Pada saat itu saya beberapa kali ke Surabaya untuk mengurus keringanan pembayaran uang kuliah dan uang ujian semesterannya. Dengan pertolongan Tuhan , kami bisa membayarnya dengan mengangsur sebanyak tiga kali. Di semester 3 dan 4, anak saya mendapatkan beasiswa.
Suatu saat saya bertemu dengan famili yang di Jakarta dan setelah kami ngomong-ngomong dengannya, saudara saya bersedia untuk membiayai anak saya sampai lulus.
Biarlah kesaksian ini boleh menjadi berkat bagi kita semuanya , ketika kita memiliki hubungan yang intim dengan Allah dan iman kita tidak goyah , maka Tuhan akan memberi jalan ke luar dan pertolongan kepada kita di dalam menghadapi masalah kehidupan ini. (Swan Lioe).