MENGECAP KEBAIKAN TUHAN pada saat di NADIR
Ketika berada dalam situasi berat umumnya orang akan menjadi kalut, takut dan frustasi. Berbeda dengan Daud yang terus mengarahkan pandangannya kepada Tuhan dan mengingat-ingat akan kebaikan-Nya sehingga ia tetap bisa memuji-muji Tuhan. Ia sangat percaya bahwa Tuhan yang disembahnya adalah Tuhan yang tidak pernah berubah. Karena itu dalam keadaan yang seakan tiada harapan Daud selalu mengingat betapa baiknya Tuhan itu dan berusaha untuk mengecap segala kebaikan-Nya. Mengecap kebaikan Tuhan pada saat di nadir.
Untuk lebih memahami topik tentang: “MENGECAP KEBAIKAN TUHAN pada saat di NADIR”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 34:1-23. Sahabat, Mazmur 34 ditulis Daud bukan ketika ia sudah menjadi raja atas Israel, bukan pula saat berada dalam situasi yang baik dan tenang. Melainkan saat ia melarikan diri dari kejaran Saul yang berusaha untuk membunuhnya. Tragisnya lagi, saat lari ke daerah Filistin raja Filistin mengenali dia sebagai pahlawan Israel yang telah membinasakan banyak perwira-perwira Filistin, sehingga raja itu pun berniat membunuhnya juga. Daud benar-benar dalam keadaan terjepit!
Sahabat, Daud, yang dalam perjalanan hidupnya mengalami banyak masalah dan penderitaan, bahkan sampai harus berpura-pura gila karena beratnya tekanan hidup, membagikan pengalaman pribadinya yang luar biasa bersama dengan Tuhan. Ia memberikan rahasia bagaimana supaya kita bisa mengalami kebaikan dari Tuhan.
Pertama, “Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu;” (ayat 14). Mari berhati-hati dengan apa yang Saudara perkatakan, karena “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” (Amsal 18:21). Ingat, ada kuasa dalam setiap perkataan kita. Oleh sebab itu perkatakan selalu hal-hal yang positif, maka semua yang baik akan terjadi dalam hidup kita.
Kedua, “Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik,” (ayat 15a). Artinya kita harus hidup sesuai dengan firman Tuhan. Selama kita hidup dalam ketidaktaatan kita tidak akan pernah mengalami kebaikan Tuhan. Jadi jika selama ini kita telah menyimpang dari jalan Tuhan, jangan tunda waktu untuk segera bertobat!
Ketiga, “…carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya!” (ayat 15b). Jangan menyimpan kepahitan, dendam atau sakit hati! Berilah pengampunan kepada semua orang, sebab jika kita tidak mengampuni orang lain, Tuhan juga tidak akan mengampuni dosa-dosa kita! (Matius 6:15).
Daud merespons penderitaan dengan pujian, dan merespons kebaikan Tuhan dengan ketaatan. Biarlah ini menjadi prinsip rohani bagi kita dalam keadaan apapun, agar kita tetap dekat dan mengalami kasih-Nya senantiasa.
Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Kebaikan Tuhan berupa apa saja yang dialami oleh Daud ketika dia dalam masa yang sangat sulit? (Ayat 5, 7, 8 dan 19)
- Apa respons Daud ketika dia menerima banyak kebaikan Tuhan? (Ayat 2, 3, 4, 10 dan 12)
Selamat sejenak merenung. Sahabat, menaati firman Tuhan adalah rahasia untuk mengalami dan menikmati semua yang baik dari Tuhan! (pg)