LANTUNAN PENGAJARAN dan KIDUNG KASIH
Sahabat, di komunitas orang percaya dikenal beberapa jenis nyanyian yaitu himne, lagu-lagu segar (lagu pujian populer), lagu-lagu penyembahan, dan lain-lain. Sedangkan di masyarakat umum dikenal banyak macam jenis nyanyian atau lagu. Ada lagu pop, lagu ndang ndut, lagu mars, lagu melow, lagu balada, lagu cadas, dan lain-lain. Lalu apa yang dimaksud dengan Lantunan Pengajaran dan Kidung Kasih?
Untuk lebih memahami topik tentang: “LANTUNAN PENGAJARAN dan KIDUNG KASIH”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 45:1-18. Sahabat, Mazmur 45 merupakan nyanyian yang disampaikan oleh bani Korah pada waktu pernikahan raja. Uniknya, bani Korah menyatakan nyanyian tersebut bukan hanya sebagai nyanyian kasih, tetapi juga nyanyian pengajaran. Bahkan nyanyian pengajaran ditempatkan terlebih dahulu sebelum penyebutan nyanyian kasih.
Sahabat, bukankah nyanyian pada waktu pernikahan lebih cocok disebut sebgai nyanyian kasih? Tetapi, mengapa bani Korah juga menyebutnya sebagai nyanyian pengajaran? Ternyata selain menggambarkan keagungan kasih dari sang Raja dan permaisurinya (ayat 3, 4, 10, 11, 12), nyanyian tersebut juga mengajarkan pentingnya keelokan karakter sang Raja yang ditunjukkan dengan bertindak demi kebenaran, perikemanusiaan, dan keadilan (ayat 5, 7, 8), melebihi keelokan fisik semata.
Selain itu, mazmur tersebut juga mengajarkan betapa pentingnya ketundukkan dan hormat dari sang mempelai perempuan kepada raja karena ia adalah tuannya (ayat 12). Tindakan mempelai laki-laki yang didasarkan pada kebenaran, perikemanusiaan, dan keadilan, ditanggapi dengan hormat dan ketundukkan dari mempelai perempuan. Nah, konsep yang sama juga dapat kita jumpai di surat-surat Paulus, khususnya surat Efesus 5:22-33 dan Kolose 3:18-19.
Sahabat, menariknya, dalam Perjanjian Baru, khususnya dalam Ibrani 1:8-9, penulis Surat Ibrani mengutip bagian mazmur ini untuk merujuk kepada pribadi Yesus Kristus, “Tetapi tentang Anak Ia berkata:…” (Ibrani1:8a). Itu berarti, mazmur ini bukan sekadar mazmur yang dinyanyikan dalam rangka pernikahan raja, tetapi juga merupakan mazmur mesianis yang menggambarkan tentang keagungan pribadi dan relasi Yesus Kristus dengan gereja-Nya. Yesus yang di dalam kebenaran dan keadilan telah menunjukkan kasih-Nya bagi kita yang adalah gereja-Nya dan umat pilihan-Nya. Oleh karena itu, patutlah kita menunjukkan kasih di dalam ketundukkan dan hormat kepada-Nya di sepanjang hidup kita.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Bagaimana Pemazmur menggambarkan karakter seorang pemimpin (raja) dalam ayat 5, 7, dan 8?
- Pengajaran apa yang hendak disampaikan oleh Pemazmur dalam ayat 3-4 dan 10-12?
- Ternyata Mazmur 45 juga merupakan Mazmur Mesianis, bagaimana Pemazmur menggambarkan relasi Yesus dengan gereja-Nya?
Selamat sejenak merenung. Semoga kita dimampukan untuk dapat menunjukkan kasih di dalam ketundukkan dan hormat kepada Yesus di sepanjang hidup kita. (pg)