DAMAILAH JIWAKU
Sahabat, apakah kamu pernah mengalami perasaan bersalah yang mendalam sehingga kamu tidak mampu lagi untuk menegakkan kepala? Jika Sahabat pernah mengalaminya, maka secara jujur saya pun pernah mengalaminya. Lalu apakah yang Sahabat rasakan ketika dosa dan pelanggaranmu diampuni? Ya, kita merasakan kedamaian yang luar biasa. Damailah jiwaku.
Untuk lebih memahami topik tentang: “DAMAILAH JIWAKU”. Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 32:1-11. Sahabat, di satu masa ketika Daud berada di puncak kejayaannya, ia melakukan dosa yang keji. Ia telah berzina dengan istri Uria dan dengan sengaja membiarkan Uria terbunuh di medan pertempuran agar ia dapat memperistri Batsyeba (2 Samuel 11). Syukur pada saat itu TUHAN bermurah hati kepadanya sehingga Ia mengutus Nabi Natan untuk menegur dosa Daud. Teguran keras itu membuat Daud menyadari kesalahan dan kekejiannya. Ia merasa sangat berdosa kepada TUHAN. Perasaannya itu diungkapkannya dalam Mazmur 51.
Perasaan bersalah telah menyelimuti hatinya, namun Daud tidak membiarkan hal itu menjadi senjata yang akan menghancurkan dirinya. Ia membawa rasa bersalah dan penyesalannya di hadapan TUHAN (ayat 3-5). TUHAN yang penuh rahmat dan belas kasihan menerima penyesalan Daud dan mengampuni dosanya. Daud menuangkan sukacitanya pada bagian awal dari bacaan kita pada hari ini (ayat 1 dan 2).
Sebelum kita menerima pengampunan dari Tuhan, kita akan selalu mengalami tekanan dan penderitaan dalam diri kita. Titik balik terjadi setelah Daud datang kepada Tuhan dan menyesali dosa-dosanya; Tuhan mengampuni dosa-dosanya dan memulihkan keadaannya. Kematian Kristus di atas kayu salib adalah bukti nyata betapa Ia menanggung dosa dan pelanggaran kita. Pengampunan Tuhan berikan supaya kita mengalami pemulihan.
Sahabat, ada begitu banyak orang yang hidupnya penuh rasa bersalah karena dosa pada masa lalu. Akibatnya mereka tidak bisa bangkit karena mereka tidak bisa memaafkan dirinya sendiri, bahkan cenderung membenci dirinya. Tekanan batin yang berkepanjangan pada akhirnya membuat mereka sakit, baik jasmani maupun rohani.
Tuhan tidak pernah menginginkan kita tenggelam dalam perasaan bersalah. Ia mau kita mengakui dosa secara jujur di hadapan-Nya. Ia akan mengampuni kita. Pesan-Nya adalah jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang dan kita dapat berkata, “Damailah jiwaku karena Tuhan telah mengampuni aku.”
Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Siapakah yang disebut orang yang berbahagia dalam ayat 1 dan 2?
- Daud juga mengungkapkan pergumulannya ketika ia menyembunyikan dosanya. Apa yang dirasakannya pada waktu itu? (Ayat 3-4)
- Agar Daud bebas dari tekanan berat tersebut, apa yang dilakukannya? (Ayat 5)
- Apa nasihat Daud bagi kita semua yang sedang bergumul dengan dosa? (Ayat 6-7)
- Daud juga membagikan pengajaran yang diterimanya dari Tuhan yang telah mengampuni dosanya. Apa isi nasihat Tuhan kepadanya? (Ayat 8-9)
- Apa himbauan Daud kepada kita dalam ayat 11?
Selamat sejenak merenung. Marilah kita berdoa, “Bapa yang penuh kasih, aku mengakui segala dosaku. Ampunilah aku oleh karena kasih dan kemurahan-Mu.” (pg)