BERSERAH kepada TUHAN
Sahabat, sebagai murid Kristus status kita sebagai anak-anak Tuhan dan kita disebut sebagai orang percaya, yaitu percaya kepada Kristus. Kepercayaan yang dimaksud bukanlah sekadar mengaku percaya di bibir saja, tetapi penyerahan penuh kepada Tuhan dan memercayakan segenap hidup kita kepada-Nya, “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;” (Mazmur 37:5).
Untuk lebih memahami topik tentang: “BERSERAH kepada TUHAN”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 31:1-9, dengan penekanan pada ayat 6. Sahabat, Mazmur 31 berisi doa memohon perlindungan TUHAN. Dalam permohonannya, Daud memercayakan dirinya kepada TUHAN (ayat 2). Baginya, TUHAN itu seperti gunung batu dan kubu perlindungan yang kukuh (ayat 3). Berada dibalik-Nya pastilah aman dari serangan musuh-musuhnya.
Mengapa Daud dapat begitu percaya kepada TUHAN? Karena Daud tahu bahwa TUHAN akan melindunginya oleh karena nama dan kasih setia-Nya (ayat 4 dan 6). Kesetiaan Allah adalah kesetiaan yang teguh. Ketika Ia melindungi orang yang dikasihi-Nya, maka tidak ada satu kuasa pun yang dapat mengalahkan-Nya. Pengalaman Daud selama masa mudanya membuatnya tidak pernah meragukan TUHAN yang disembahnya. Sebab berkali-kali dia diluputkan dari bahaya maut yang dirancang oleh para musuhnya. Ketika Daud memercayakan hidupnya dalam kuasa TUHAN, maka amanlah dia. Karena itu, ia bersorak-sorai dan bersukacita di hadapan para lawannya.
Sahabat, milikilah penyerahan penuh kepada Tuhan karena Dia tahu yang terbaik bagi kita dan tidak ada rancangan-Nya yang gagal atau salah! Berserah berarti kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan di segala keadaan, baik suka maupun duka, saat dalam masalah, penderitaan, sakit, kesulitan, atau sedang naik daun dan sehat wal’afiat, hari lepas hari, bukan pada saat-saat tertentu saja. Itulah yang disebut dengan tindakan iman, di mana kita memercayakan hidup dan mempersilakan Tuhan berkarya dalam hidup kita. Bukan iman yang setengah-setengah, bukan iman musiman, tetapi iman yang utuh dan menyeluruh.
Mengapa perlu memiliki penyerahan diri penuh kepada Tuhan? Supaya hidup kita sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya. Ini tidaklah mudah karena sebagai manusia kita cenderung mengandalkan kekuatan dan kepintaran sendiri dibanding tunduk kepada kehendak Tuhan. Namun untuk berkenan kepada Tuhan tidak ada jalan lain selain harus mau dibentuk seperti tanah liat. Adakah tanah liat memberontak ketika dibentuk dan diproses? Tanah liat hanya bisa berserah dan percaya penuh kepada sang panjunan.
Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Daud memercayai Tuhan sebagai apa? (Ayat 2)
- Mengapa Daud memercayai Tuhan sebagai pelindungnya? (Ayat 4 dan 6)
- Apa yang dilakukan Daud di ayat 6?
- Mengapa Daud bersorak-sorai? (Ayat 8 dan 9)
Selamat sejenak merenung. Sahabat, mari kita berdoa: “Bapa di surga, ajarlah aku untuk dapat berserah penuh kepada-Mu.” (pg)