+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

AIR TUBA dibalas dengan AIR SUSU

AIR TUBA dibalas dengan AIR SUSU

Sahabat,  dunia menggemakan ungkapan, “Mata ganti mata, gigi ganti gigi”. Bagi Yusuf ungkapan tersebut tidak berlaku. Yusuf sangat yakin bahwa  Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah  (Roma 8:28 dan Kejadian 50:20).  Itulah sebabnya ia bisa mengampuni dan melupakan kejahatan yang diperbuat oleh saudara-saudaranya. Andaikan Yusuf mengandalkan kekuatan sendiri dan melakukan pembalasan terhadap apa yang telah diperbuat oleh saudara-saudaranya, ia tidak akan mengalami peninggian dari Tuhan;  mimpi yang pernah ia terima pun tidak akan pernah menjadi kenyataan.

Untuk lebih memahami topik tentang: “AIR TUBA dibalas dengn AIR SUSU”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 35:1-16. Sahabat, Daud memberikan gambaran unik mengenai cara bersikap terhadap orang-orang yang membencinya dan yang ingin mencelakainya. Daud meminta pertolongan Tuhan. Ia meyakini bahwa Tuhan yang memiliki kuasa untuk bertindak kepada mereka. Sekilas tampaknya permohonan Daud menyiratkan dendam, seakan-akan meminta supaya Tuhan mencelakai para musuhnya. Sesungguhnya penekanan Daud bukan pada dendam, melainkan pada penyerahan diri kepada Tuhan. Sebab, ia percaya pada keadilan Tuhan yang akan bertindak terhadap ketidakadilan yang menimpa umat-Nya.

Selain itu, Daud juga tidak melakukan pembalasan. Sebaliknya, dia menunjukkan kepedulian dan empati terhadap musuhnya.  Ayat 13-14 menjadi kesaksian mengenai tindakannya bagi orang-orang yang membencinya. Dia berduka atas kemalangan mereka. Sebab dia menganggap mereka sebagai saudara sendiri. Ia tidak bergembira atas sakit mereka.

Sahabat, pembalasan seringkali menjadi jalan pintas untuk memuaskan hasrat. Tetapi, pembalasan tidak menghentikan perbuatan jahat dan kekerasan. Meskipun pelaku kekerasan awalnya adalah korban kekerasan. Namun, mereka meniru tindakan kekerasan dengan cara membalas sakit hati dengan kekerasan terhadap musuhnya.

Dunia ini penuh dengan kekerasan. Dunia membutuhkan empati dan pengampunan. Kita perlu berempati terhadap pelaku kekerasan dan mengampuni mereka. Empati dan pengampunan akan membuka jalan kepada pelaku kekerasan untuk bertobat.
Mengampuni bukan berarti kalah,  justru merupakan jalan menuju kemenangan untuk meraih berkat-berkat Tuhan. 

Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Orang-orang yang selama ini diperlakukan baik oleh Daud  justru membalasnya dengan kejahatan, apa saja yang diperbuat oleh mereka? (Ayat 4, 7, 11, 15, dan 16)
  2. Sebaliknya apa saja yang diperbuat oleh Daud untuk orang-orang yang telah berbuat jahat kepadanya? (ayat 13 dan 14)


Selamat sejenak merenung. Marilah kita berdoa, “Tuhan, ajari kami untuk rendah hati  supaya kami tidak mendendam orang-orang yang berbuat jahat kepada kami, melainkan kami mampu untuk  berempati dan mengampuni orang yang berlaku jahat kepada kami.  Mampukan kami Tuhan untuk membalas air tuba dengan air susu.” (pg)

Leave a Reply