HIDUP DAMAI dengan MEREKA yang BERBEDA
Sejak dahulu kala para pendiri negara Republik Indonesia (RI) telah menetapkan bahwa semboyan bangsa Indonesia: “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Syukur kepada Tuhan, para pendiri negara RI telah diberi hikmat oleh Tuhan untuk mengayomi suku bangsa di Indonesia yang lebih dari 1.000 suku bangsa dengan menetapkan semboyan negara RI tersebut.
Sahabat, para Pendiri Negara RI menyadari bahwa lebih dari 1.000 suku bangsa kita hidup di bumi yang sama, di kolong langit yang sama, di bawah mentari yang sama. Karena itu mereka sejak awal punya kesadaran bahwa siapa pun yang tinggal di Indonesia, kerelaan untuk berbagi ruang hidup dengan semua suku bangsa adalah keharusan yang tak boleh ditawar.
Memang bagi sebagian orang, hal tersebut sama sekali bukan masalah. Namun oleh sebagian yang lain, berbagi ruang hidup dengan suku bangsa yang berbeda dinilai sebagai kesalahan besar, bahkan ancaman. Masih ada orang yang mengeklaim ruang hidup bersama sebagai ruang hidupnya sendiri bersama mereka yang sama, dan menampik kehadiran siapa pun yang berbeda.
Sahabat, di awal pertumbuhan gereja, jemaat keturunan Yahudi menolak menerima warga non-Yahudi. Karena alasan-alasan primordialisme, mereka menilai warga non-Yahudi tidak layak untuk ada bersama dengan mereka.
Untuk itu, maka Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Roma 15:1-13. Mari kita merenungkan nasihat Rasul Paulus tersebut. Berkat dan pemahaman apa saja yang Sahabat dapatkan? Tuhan memberkati. (pg)
Kita sebagai orang percaya , harus bisa hidup damai dengan mereka yg berbeda suku bangsa dan keyakinannya.
Kita harus bersedia untuk saling menolong bagi mereka yg membutuhkan , sehingga Nama Tuhan saja yang dipermuliakan melalui kehidupan kita.
Tuhan Yesus Memberkati.