+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

SYUKURI dan NIKMATI Kehidupan sebagai ORANG PERCAYA

SYUKURI dan NIKMATI Kehidupan sebagai ORANG PERCAYA

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh sukacita karena kita memiliki Tuhan yang begitu setia memerhatikan kehidupan kita. Sahabat, pergumulan klasik yang dirasakan oleh cukup banyak orang percaya: Mengapa ada cukup banyak orang yang takut akan Tuhan mengalami berbagai kesusahan dan ditimpa masalah berat, sebaliknya orang-orang yang tidak peduli dengan Allah sepertinya aman-aman saja, bahkan menikmati berbagai kemujuran?

Sejak zaman dahulu sampai sekarang, ada cukup banyak orang percaya merasa iri hati kepada orang fasik yang hidupnya sepertinya penuh dengan kemakmuran dan kenyamanan. Begitu pula dengan Pemazmur dalam Mazmur 73:1-28. Ia hampir terpeleset karena cemburu melihat kehidupan orang fasik yang menambah harta benda dan senang selamanya (ayat 12).

Sahabat, lalu apa yang harus kita lakukan ketika jatuh pada pemikiran yang sama dan tergoda untuk hidup seperti orang fasik? Seperti Pemazmur, kita harus terus berpegang pada Tuhan, walaupun kita tidak mengerti dan hati kita belum dapat menerimanya. Pemazmur mengatakan bahwa meski hatinya terasa pahit dan buah pinggangnya tertusuk-tusuk rasanya; meski merasa dungu dan tidak mengerti, ia tetap di dekat TUHAN (ayat 21-23).

Perikop yang kita selidiki, pelajari dan  renungkan pada  hari ini  merupakan mazmur pujian Asaf. Ia, penulis banyak Mazmur, seorang kepala pemimpin pujian yang diangkat Raja Daud (1 Tawarikh 16:5), juga bergumul dengan kenyataan ini. Ia memerhatikan kejayaan orang-orang fasik dengan banyak kemujuran (ayat 3-b), sehat-sehat (ayat 4), tidak mengalami kesusahan (ayat 5). Karenanya mereka menjadi sombong dan terus dalam kejahatan mereka (ayat 7-9), bahkan mengira Allah tidak mengetahuinya (ayat 11).

Sahabat, Asaf, seorang yang berhati tulus dan mengandalkan Tuhan (ayat 13), mulai ragu akan imannya. Ia merasa kesetiaannya sia-sia belaka (ayat 13), dan ia nyaris tergelincir (ayat 2).

Namun Asaf memutuskan setia dan tetap mencari Allah (ayat 17), serta berpegang kepada-Nya, sekalipun banyak hal tak dipahaminya (ayat 22-23). Ia berserah pada tuntunan Allah yang membawanya pada kemuliaan (ayat 24). Ia sadar bahwa miliknya yang paling berharga adalah Allah yang kekal (ayat 25-26). Ia pun mengerti bahwa situasi makmur dan mujur yang mereka alami itu bersifat sementara, suatu jerat, karena mereka ada di tempat-tempat licin (ayat 18-a), serta akan berakhir dalam kehancuran dan kebinasaan (ayat 18b-20).

Sahabat, sekalipun kita menghadapi banyak hal sulit yang tidak kita mengerti, seperti Asaf, hal terbaik yang perlu kita lakukan adalah mendekat kepada Allah dan menjadikan-Nya tempat perlindungan kita (ayat 28).  

Ingatlah! Sahabat, kehidupan orang percaya selalu penuh dengan tantangan, termasuk tantangan dari dalam diri sendiri yang cenderung untuk mudah iri hati kepada orang yang dapat mereguk kenikmatan dan kelimpahan duniawi. Sesungguhnya kebahagiaan  yang sejati hanya dapat diperoleh dalam Tuhan, dan bukan dalam apa yang ditawarkan dunia. Tidak perlu iri terhadap orang lain,  syukuri dan nikmati kehidupan kita sebagai orang percaya yang diberkati oleh penyertaan Tuhan. Maukah Sahabat dan saya melakukannya. Tuhan memberkati Sahabat dengan keluarga. (pg)

One thought on “SYUKURI dan NIKMATI Kehidupan sebagai ORANG PERCAYA

  1. Shaloom….Selamat pagi Pak Paul dan para Sahabat pendukung Kristus.
    Salam sehat , penuh sukacita karena kita memiliki Allah yg menjadi gunung batu kita.
    Puji Tuhan…??, Kabar baik kita masih diberi kesempatan utk menerima Firman Tuhan pagi ini .
    Terima kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg mengingatkan supaya kita sebagai orang percaya harus tetap mendekat kepada Allah dan mengandalkan Tuhan dalam situasi apapun juga, krn Tuhanlah yg menjadi kota benteng dan batu perlindungan bagi kita.
    Mari kita belajar dari Asaf untuk tidak iri hati dengan kehidupan orang-orang yang tidak peduli dengan Tuhan namun mereka tetap hidup berkelimpahan.
    Biarlah kita tetap mensyukuri dengan apa yg kita miliki , karena kebahagiaan yang sejati hanya bisa kita peroleh dari Allah kita yang kasih setia-Nya tak berkesudahan ….Immanuel.
    Selamat berakhir pekan ….Tuhan Yesus Memberkati..???

Leave a Reply