MEMBAGIKAN SUKACITA
Selamat jumpa para Pendukung Kristus? Salam sehat penuh sukacita. Bulan Desember telah tiba, biasanya kemeriahan natal mulai kita rasakan di mana-mana, bukan hanya di gereja, tapi terutama di mal-mal, hotel-hotel, tempat hiburan, dan tempat wisata. Tapi untuk tahun ini tentu sangat berbeda, kemeriahan dan gegap gempita menyambut natal dan tahun baru tidak begitu terasa karena adanya pandemi Covid-19.
Saudara, sesungguhnya sukacita natal itu tidak tergantung dari seberapa spektakuler perayaan natal yang kita selenggarakan, melainkan tergantung dari bagaimana sikap hati kita setelah bertemu dengan Yesus, Sang Juruselamat dunia, yang sedang kita peringati hari lahirnya di dunia.
Maka hari ini saya ajak saudara belajar dari para gembala dalam perikop yang terdapat di Injil Lukas 2:8-20 di bawah judul: “Gembala-gembala” Biasanya suasana malam hari adalah sunyi senyap dan gelap gulita karena banyak orang sudah terlelap di balik selimutnya. Namun malam itu, di padang belantara, tempat para gembala menjaga kawanan ternaknya ada pemandangan dan peristiwa yang berbeda.
Biasanya di tempat tersebut hanya terdengar suara kambing domba mengembik, tiba-tiba berubah menjadi gegap gempita, “Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: ‘Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:” (Lukas 2:9-10).
Apakah yang sedang terjadi? Terang dari surga meliputi tempat itu seiring datangnya malaikat Tuhan membawa kabar sukacita bahwa telah lahir Sang Juruselamat yaitu Yesus Kristus di kota Daud (Ayat 11)
Setelah menerima kabar sukacita, para gembala berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.” (ayat 15). Para gembala memiliki respons yang benar akan kedatangan Sang Juruselamat, sehingga tanpa menunda-nunda waktu mereka pun segera pergi ke Betlehem bukan sekadar ingin tahu, tetapi mereka memiliki kerinduan yang mendalam untuk bertemu dengan Yesus.
Setelah mereka bertemu dengan Yusuf, Maria, dan bayi Yesus, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu (ayat 17). Sungguh luar biasa tindakan mereka selanjutnya, mereka tidak tinggal diam. Sukacita yang mereka peroleh tidak mereka nikmati sendiri tetapi mereka bagikan kepada orang lain (Ayat 20)
Ingatlah! Marilah kita meneladani respons dan tindakan para gembala. Membagikan sukacita. Tuhan menghendaki kita menjadi saksi-saksi-Nya di tengah dunia ini. Bersaksi tentang Yesus, Sang Juruselamat, yang memperdamaikan manusia dengan Sang Khalik. Bersaksi bahwa kelahiran Yesus membawa sukacita sejati bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya, karena di dalam Dia ada pengampunan dan keselamatan. Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Merry Christmas and Happy New Year. (pg)