+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

Milikilah INTEGRITAS

Milikilah INTEGRITAS

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Paulus Hartono (Pendeta GKMI asal Solo) berkata, “Kalau kita sudah mendapatkan ‘jeneng (nama)’, maka  ‘jenang’ (rezeki/berkat) akan datang dengan sendirinya.” Salomo mengingatkan kita, “Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.” (Amsal 22:1). Sesungguhnya integritas menjadi salah satu kunci keberhasilan hidup.

Apa itu integritas? Menurut  C.S. Lewis (Penulis dari Britania Raya), “Integritas adalah melakukan hal yang benar walaupun tidak ada orang yang melihat.”  Sedangkan Samuel Johson (Penulis asal Inggris) berkata, “Tidak mungkin ada persahabatan tanpa ada kepercayaan dan tidak ada kepercayaan tanpa integritas.”

Saudara, Simon Petrus merupakan satu dari tiga orang murid Yesus yang sering bersama-sama dengan Gurunya. Di mana pun Yesus melayani, ketiga orang itu selalu turut serta. Selain Petrus ada Yakobus dan Yohanes yang dikenal begitu dekat dengan Sang Guru. Contohnya saat Yesus membangkitkan anak Yairus mereka ada bersama-Nya. Demikian  juga ketika Yesus dimuliakan di atas bukit, ketiga orang itu juga turut menyaksikan momen tersebut.

Meskipun demikian Petrus pernah mengkhianati Yesus. Memang sebelumnya  ia sempat sesumbar, “Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku  takkan menyangkal Engkau.” (Matius 26:35a). Ternyata apa yang diperbuat Petrus berbeda dengan apa yang pernah dia ucapkan. Pada waktu ayam berkokok,  Petrus telah menyangkal Yesus tiga kali. Selain itu setelah Yesus  disalibkan, ketiga orang murid tersebut kembali kepada kehidupan lamanya, menjadi nelayan.

Saudara, memang tidak mudah memiliki integritas, karena integritas berbicara tentang kesetiaan, komitmen dan totalitas secara keseluruhan. Apa yang kita ucapkan itulah yang harus kita lakukan! Sebagai orang percaya kita dituntut menjadi orang-orang yang berintegritas. Bila kita berkata aku mengasihi Tuhan, atau Tuhan adalah yang utama dalam hidupku, maka kita harus membuktikannya dengan tindakan. Sejauh mana kita mengasihi Dia dan benarkah Ia prioritas utama dalam hidup kita? Apakah buktinya?

Tuhan Yesus tetap menunjukkan kesabaran-Nya kepada Petrus, meskipun dia sempat gagal dan kehilangan integrtias. Tuhan tetap mengasihi, sekalipun dia sudah berkhianat dan menyakiti hati-Nya. Ketika bertemu kembali dengan Petrus. Yesus masih memberinya kesempatan untuk kembali melayani. Yesus bertanya kepada Petrus sampai 3 kali, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” (Yohanes 21:15-19). Akhirnya Petrus tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, dia merespon panggilan Tuhan untuk menggembalakan domba-domba-Nya.

Ingatlah! Junius (Filsuf asal Belanda) berkata, “Integritas seseorang dinilai dari tingkah lakunya, bukan dari pengakuannya.” Sekarang, mari kita hayati nasihat Salomo, “Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Karena orang jujurlah akan mendiami tanah, dan orang yang tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ, …” (Amsal 2:20-21). Tuhan memberkati Saudara. Better days are coming. (pg)

Leave a Reply